Tidak heran begitu banyak rekan korban yang merasa kehilangan atas meninggalnya Alawy. Karena almarhum selama ini dikenal sebagai orang yang supel dan humoris. Bahkan salah satu temannya di kelas menjulukinya sebagai 'pelawak kelas'.
"Dia itu baik orangnya, lucu banget dia itu pelawak kelas gitu," ujar seorang teman wanita teman sekelas Alawy yang enggan disebutkan namanya saat ditemui di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin (24/9/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pintar dia di mata pelajaran IPS, banyak yang nangis waktu dia meninggal karena dia memang baik orangnya," terangnya lirih.
Dirinya juga tidak melihat ada keanehan saat bertemu Alawy usai ujian. Namun, menurutnya Alawy terlihat lebih pendiam dari biasanya.
"Ya biasa aja. Cuma kok jadi lebih pendiam pas kita ketemu abis ujian," ucap gadis manis ini.
Saat ditemui terpisah, Direktur Pembinaan Kemendikbud, Totok Suprayitno menyebut, pihaknya akan melakukan langkah-langkah agar kejadian seperti ini tidak terulang. Menurutnya perlu ada pembenahan dalam hal implementasi dalam program pendidikan berkarakter sehingga tidak menimbulkan peristiwa serupa di masa datang.
"Memang tanggung jawab pendidikan ada di semua pihak, selain sekolah, orang tua dan lingkungan juga berpengaruh. Untuk itu implementasi dari program pendidikan karakter harus diperkuat, karena sebagus apapun yang tertulis diatas kertas tapi tidak diimplementasikan tidak akan membuahkan hasil," ucapnya.
(riz/rmd)