Berikut beberapa pemimpin daerah termuda, baik walikota, bupati hingga gubernur yang menjabat pada usia relatif muda, maksimal 40 tahun pada tahun 2000-an ke atas seperti dikutip dari berbagai sumber:
Bobby Jindall
Foto: Bobby Jindall
|
Bobby adalah warga negara AS keturunan imigran India. Dia adalah lulusan ilmu politik Universitas Oxford.
"Ayah dan ibu saya datang ke negara ini untuk mengejar impian Amerika. Dan tebak apa yang terjadi. Mereka menemukan impian Amerika dan hidup dengan baik di sini, di Louisiana," kata Bobby dalam pidato kemenangannya.
Jeremy Yamaguchi
Foto: Jeremy Yamaguchi
|
"Saya sangat bangga dan terhormat mengambil tanggung jawab untuk mewakili warga kota dari Placentia. Sata telah terlibat di masyarakat sejak saya bisa berjalan, dan saya ingin memberi kembali dengan segala cara yang saya bisa," kata Jeremy di TV KCAL 9 seperti dikutip dari LA Times.
Menurut media Register, pada tahun pertama Jeremy menjadi walikota, programnya adalah menambah jam kerja, mengunjungi tiap sekolah dan menghidupkan kembali Dewan Kota Muda.
Sebelumnya, Jeremy terpilih menjadi anggota Dewan Kota Placentia sejak tahun 2008, saat berusia 19 tahun. Dia juga aktif di Pramuka dan berbagai ormas dan lingkungan. Dia juga memiliki akun twitter, lebih memilih menggunakan iPad yang katanya untuk menghemat kertas dan ramah lingkungan.
Jeremy kini sedang menyelesaikan studinya di Ilmu Politik, Callifornia State Fullerton.
Nikki Halley
Foto: Nikki Halley
|
Nikki adalah sarjana dari Clemson University. Kebijakan Nikki selama menjadi gubernur adalah penentang aborsi, pengenaan pajak yang lebih rendah, mendukung imigrasi dan memperbaiki tingkat kesejahteraan guru berdasar kinerja dalam bidang pendidikan.
Evan Low
Foto: Evan Low / BicoAstalbichin.com
|
Evan adalah walikota keturunan China, kelahiran 1983. Dia adalah sarjana ilmu politik dari San Jose University. Kini dia menjadi anggota Dewan Kota Campbell.
Β
Β
Β
Β
Jeremy Minnier
Foto: Jeremy Minnier/DaylyMail
|
Namun, Jeremy berhasil memenangkan 75 persen suara warga, mengalahkan calon incumbent Virgil Homer yang berusia 76 tahun. Asal tahu saja, Kota Aredale hanya dihuni 74 warga! Jeremy mendapatkan 24 suara, cukup mengalahkan lawannya yang mendapatkan 8 suara.
Namun Jeremy tak gentar. "Banyak yang berpikir bahwa anak berusia 18 tahun terlalu muda, Anda tidak bisa menanganinya. Atau Anda tidak akan tertarik pada hal-hal ini (politik dan pemerintahan). Baiklah, itu salah. Ada banyak anak-anak, dewasa muda yang tertarik dalam hal ini. Dan kami adalah masa depan," kata Jeremu dalam pidato kemenangannya, seperti dilansir Daily Mail.
Jeremy sangat concern pada masalah sanitasi dan air bersih di Aredale.
Alex Morse
Foto: Alex Morse / DailyMail
|
"Saya memutuskan setengah tahun lalu untuk melakukan pencarian jiwa dan akhirnya memutuskan bahwa saya siap untuk posisi ini," kata Alex pada CBS Boston yang dilansir Daily Mail.
Alex mengatakan dia melakukan pendekatan yang unik dan berbeda pada warga. "Saya memiliki percakapan substantif dengan warga di ruang tamu mereka, di dapur, dan di depan pintu dan mengatakan saya adalah kandidat satu-satunya yang orang bilang datang ke rumah mereka dan meminta dukungan. Saya berterus terang pada warga bahwa saya gay. Saya klaim itu," kata Alex.
Zumi Zola
Foto: Zumi Zola / detikhot
|
Ayah Zumi adalah mantan Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin. Dia adalah pemimpin daerah termuda di Indonesia.
Derek Merrin
Foto: Derek Merrin / TolledoBlade
|
Memenangi kampanye walikotanya, Derek menggerakkan akar rumput, mengetuk pintu warga di Waterville secara virtual. Isu utama yang dia usung bagi warga kota adalah kebijakan fiskal yang konservatif dan transparansi pemerintahan rupanya menarik hati para pemilih.
Derek merupakan sarjana sejarah lulusan Universitas Toledo, master di bidang publik administrasi dari Bowling Green State University. Selepas dari Walikota dia kini menjadi analis di kantor audit pemerintah, membantu pemerintah lokal mengefektifkan dan mengefisiensikan sumber dayanya.
Muhammad Zainul Majdi (Tuan Guru Bajang)
dok pribadi -Wikipedia
|
Sebelumnya dia menapaki karir politik dengan menjadi anggota DPR RI 2004-2009 dari Partai Bulan Bintang di Komisi X yang membawahi masalah sosial seperti pendidikan, kebudayaan, kesenian, pariwisata dan olahraga.
Tuan Guru Bajang adalah lulusan Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qurβan Universitas Al-Azhar Kairo dengan gelar Lc. Kemudian dia melanjurkan studi di Al Azhar sampai S3. Di S3 Tuan Guru Bajang mengambil disertasi berjudul "Studi dan Analisis terhadap Manuskrip Kitab Tafsir Ibnu Kamal Basya dari Awal Surat An-Nahl sampai Akhir Surat Ash-Shoffat". Hasilnya, Tuan Guru Bajang lulus dengan predikat Summa Cumlaude.
Halaman 2 dari 10