Demikian yang mengemuka dalam sidang yang digelar di di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jalan Danau Sunter Timur, Jakarta, Selasa (4/9/2012).
Sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Harsono mengagendakan mendengarkan keterangan 3 saksi dari jaksa penuntut umum yakni rekan Kelasi Arifin, Kelasi Albert Tabra, saksi peserta balapan di Kemayoran, Abner, dan sopir Avanza yang diserempet kontainer saat kejadian, Hendro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak melihat dia lagi setelah memukul," sambung Albert yang mengenakan baju dinas TNI AL dengan baret warna biru.
Joshua terus menundukkan kepalanya dan mendengarkan kesaksian Albert.
Mendengar kesaksian Albert, kuasa hukum Joshua, OC Kaligis, melontarkan pertanyaan.
"Ciri-cirinya seperti apa?" kata Kaligis.
"Ya seperti ini," jawab Albert sambil menunjuk ke Joshua lagi.
Kaligis rupanya tidak senang dengan Albert yang terus menunjuk-nunjuk ke arah Joshua. "Saya bertanya dengan sopan. Anda menjawab dengan sopan juga," sentil Kaligis.
Kaligis kemudian meminta Abert memaparkan ciri khas pelaku pemukulan Arifin.
"Orangnya memakai jaket hitam, berbadan tinggi besar, dan rambut cepak," kata Albert.
Albert sebelumnya sempat salah menyebut tanggal kejadian. Ia menyebut pengeroyokan kelasi Arifin berlangsung pada April 2012. Padahal kejadian itu terjadi pada 31 Maret 2012. Ia tampak tegang.
"Kamu rileks, kamu di sini sebagai saksi," imbau jaksa.
Ketua majelis hakim menanyakan kepada Joshua seputar kesaksian Albert. Joshua langsung membantah kesaksian tersebut.
"Tidak benar semuanya," kata Joshua.
Hakim lalu meminta saksi Albert keluar ruang sidang. Albert menatap tajam ke arah Joshua sambil melepas topi baretnya lalu meninggalkan ruang pengadilan.
Pengamatan detikcom, orang tua dan saudara Joshua hadir memberikan dukungan. Kedua orang tua Joshua kompak menganakan baju warna putih. Sedangkan 5 saudara Joshua memakai kaos merah dan bertuliskan "Ie Talowe Wini, Do Memu'de Parajaru".
"Artinya alangkah baiknya keluarga besar ketika dalam kesusahan saling mendukung. Ini bahasa NTT," ujar seorang saudara Joshua.
Seperti diketahui, tewasnya Kelasi Arifin memicu 'sweeping' kepada geng motor di Jakarta. Kericuhan juga sempat pecah di 7-Eleven, Jl Salemba Raya, Jakarta Pusat.
(aan/nrl)