Tepat di Hari Anak Nasional yang jatuh pada hari ini, Senin (23/7/2012) detikcom menghimpun sejumlah anak yang berprestasi. Mereka ada yang menonjol di dalam negeri, ada juga yang menjadi juara di luar negeri. Sesuai UU tentang Anak, definisi anak adalah mereka yang masih di bawah 18 tahun.
Berikut anak-anak tersebut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nadya Almaas Lutfiahardha, Pencipta Glass Braille
istimewa
|
Fia, begitu ia biasa disapa mendapat medali perunggu dalam ajang International Exhibition for Young Inventors (IEYI) Ke-12 di Thailand. Ada lima anak lain yang mendapat penghargaan serupa di ajang tersebut, namun Fia-lah yang paling muda.
Alat yang diciptakan Fia adalah sebuah gelas khusus berhuruf braille untuk keperluan minum mereka. Dengan alat itu, air di gelas itu tak tumpah.
Siti Rohana Latifa Ismail, Peraih Nilai UN Sempurna
Latifah berkerudung hijau
|
Sejak masuk bangku SD, nilai-nilai Ifa di sekolah juga tergolong bagus. Lebih dari itu, Ifa juga mengerti benar apa yang dipelajarinya.
Atas prestasinya itu, gadis 12 tahun tersebut banjir penghargaan. Dia mendapat piagam penghargaan dari Pemprov DKI Jakarta, kota administrasi Jaktim, Kecamatan Makasar sebagai siswa mencapai nilai 30 di UN tertinggi SD tingkat Kecamatan Makasar. Penghargaan diberikan pada 16 Juni 2012.
Ifa itu juga mendapat penghargaan dari Gubernur Fauzi Bowo sebagai siswa peringkat I. Penghargaan diberikan tanggal 27 Juni 2012. Dinas Pendidikan Provinsi DKI, melalui Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Dr Taufik Yudi Mulyanto juga memberikan penghargaan pada 21 Juni 2012.
Ifa saat ini diterima menjadi siswi SMPN 109 Jakarta Timur. Sebelumnya dia merupakan siswa SDN Kartika X-7 yang berlokasi tidak jauh dari SMPN 109.
Aisyah, Si 'Lintang' dari Pedalaman Kaltim
dok. Fransisca Andana Oksanawati
|
Aisyah adalah siswa kelas 2 SD 015 yang berprestasi. Meski baru dua tahun bersekolah di SD itu, kemampuan otaknya sudah cukup baik. Tak heran, meski tinggal di pedalaman Kaltim, dia satu-satunya anak kelas 2 SD yang lolos mengikuti final Olimpiade Sains Kuark di Jakarta mewakili provinsi Kalimantan Selatan bersama tiga anak lain yang bersekolah di kawasan kota.
Aisyah tinggal bersama nenek dan kakeknya di rumah sederhana di Kabupaten Paser. Kedua orang tuanya sudah bercerai, sang ibu bekerja di Balikpapan. Kini, dia diasuh oleh salah satu pengajar dari Gerakan Indonesia Mengajar yang digagas Anies Baswedan.
Linus Nara Pradhana, Pencipta Helm 'Berpopok'
JIBI Foto
|
Karya Nara--begitu dia biasa disapa-- dianggap terbaik karena sederhana dan mudah diaplikasikan. Tak heran, sebuah perusahaan besar pun melirik karya itu untuk dijadikan produk massal.
Karya Nara adalah salah satu dari 600 inovasi yang ikut serta dalam lomba yang digelar LIPI tiap tahun. Dari sekian banyak itu, dipilih tiga pemenang dan tiga finalis yang bertarung di ajang inovasi internasional.
Helm itu seperti alat pelindung kebanyakan. Namun diberi lapisan berbahan popok yang tidak menyerap panas. Menurut Bogie, suhu di helm bisa turun seperlima dari sebelumnya.
Mutiarani, Peraih UN Tertinggi SMA
|
Siswi yang dikenal pendiam tersebut tinggal bersama ibu dan dua kakaknya yang sudah bekerja. Ibu Mutiarani, Sutarmi bekerja sebagai penjaga rumah milik pengusaha minyak di dekat rumahnya di desa Sutak RT6 RW4, Pudak Payung, Semarang. Sementara itu ayahnya, Juwarto meninggal sejak tahun 2007 lalu akibat penyakit ginjal.
Dengan penghasilan ibunya yang hanya Rp 600 ribu/bulan, tidak memiliki kesempatan untuk mengikuti pelajaran di bimbingan belajar selain sekolah. Namun demikian ia mengakali hal tersebut dengan belajar rutin mulai pukul 19.00 WIB.
Mutiarani lulus dengan nilai akumulatif bahasa Indonesia 9,5 lalu nilai bahasa Inggris 9,5, Matematika 9,7 dan Kompetensi 9,6. Nilai itulah yang membuat Mutiarani memiliki nilai tertinggi ujian nasional tahun 2012.
Luqman dan Faishal, Penemu Sepatu 'Bermata' untuk Tunanetra
dok.pribadi
|
Sepatu ini menggunakan sensor inframerah sehingga para tunanetra tak perlu lagi menggunakan tongkat saat berada di dalam rumah atau jalur braille. Biaya produksi satu alat ini untuk sementara Rp 300 ribu.
Sepatu bernama Edges Shoes sebelumnya dilombakan dan mendapat medali perunggu di ajang lomba inovasi internasional Exhibition for Young Inventors (IEYI) Ke-12 di Thailand ini.
Hermawan dan Zihrama, Penemu Alat Pemisah Asap Rokok
|
Fungsi dari penemuan tersebut adalah untuk memfilter karbondioksida atau CO2 yang dihasilkan oleh asap rokok di smoking room untuk diambil oksigennya. Nantinya oksigen tersebut akan dialirkan kembali ke dalam smoking room.
Alat buatan Afdi dan Hermawan yang sebelumnya diberi nama Carbofil Aplication tersebut memiliki sistem kerja yaitu asap rokok yang ada di smoking room akan masuk ke dalam mesin yang terdiri dari power suply buatan sendiri dan T-box. Di dalam alat tersebut asap akan difilter oleh PCB yang dialiri listrik sehingga CO2 dan O2 terpisah. Setelah itu O2 atau oksigen akan dikembalikan ke dalam smoking room.
Alat ini memungkinkan perokok yang biasanya tidak betah merokok di smoking room dan memilih meracuni alam terbuka, menjadi lebih lebih kerasan.
Halaman 2 dari 8
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini