Salahgunakan Wewenang, 4 Anggota DPRD Bandung akan Diadukan ke BK

Jakarta - Empat orang anggota DPRD Bandung diduga menyalahgunakan wewenang dalam penerimaan siswa baru di Bandung. Temuan itu akan Komisi Ombusdman laporkan ke Badan Kehormatan untuk diproses sebagai tindakan pelanggaran etika.

"Kita mau akses ke BK setempat, kita akan koordinasikan," kata Anggota Ombudsman bidang pendidikan, Budi Santoso di kantornya, Jakarta, Kamis (12/7/2012).

Budi sangat menyayangkan adanya laporan mengenai perilaku anggota DPRD. Meski jalur penerimaan dilakukan melalui sistem online, toh ternyata tidak bisa menutup kecurangan.

"Apalagi dengan menggunakan kop surat resmi DPRD," keluh Budi.

Begitu juga dengan oknum dari dinas setempat. Ombudsman akan segera memanggil oknum tersebut untuk segera diklarifikasi.

"Rencana minggu depan," jelasnya.

Di dalam dokumen yang didapatkan Ombudsman, seorang dari empat anggota DPRD Bandung itu adalah H Tomtom Dabbul Qomar. Dia membuat katabelece dengan menggunakan kertas surat berkop DPRD Kota Bandung dan menujukannya kepada Kepala Sekolah SMAN 12 Bandung dan ditembuskan kepada Kadis Pendidikan Kota Bandung..

Surat tertanggal 20 Juni 2012 itu berisi permohonan supaya seorang lulusan SMP 18 Bandung dapat diterima di SMAN 12. sekolah tersebut. Menariknya, anak tersebut sebelumnya sudah mendaftar melalui jalur online ke SMAN 12 dan SMAN 16, tapi tidak diterima karena nilainya dianggap tidak mencukupi.

Selain Tomtom, anggota DPRD lainnya adalah Denny Rudiana, ATN dan seorang lagi yang belum dapat terverifikasi. Total ada 12 nama calon siswa baru yang mereka caloi.


(mok/lh)