Keterangan dari pihak kepolisian menyebutkan bahwa semua korban sebelumnya mengonsumsi minuman es kelada muda di warung kaki lima di Desa Jati, Sumberlawang. Mereka mengomsumsi es yang dijual oleh Podo pada Selasa siang.
Sebagian korban mulai merasakan reaksinya pada Selasa malam, sebagian lainnya pada Rabu pagi. Namun puncak dari problem dugaan keracunan itu terjadi pada Rabu malam sekitar pukul 20.30 WIB. Puluhan orang dari Desa Hadiluwih dan Jati, dua desa bersebelahan, mendatangi Puskesmas Sumberlawang dengan keluhan yang sama yaitu mengalami mual, pusing, dan belasan orang disertai dengan muntah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
19 orang tersebut terdiri dari 14 orang dewasa, 1 remaja, dan 4 anak-anak. Mereka berasal dari Desa Jati dan Hadiluwih, tetapi sebagian besar berasal dari Dusun Bojong, Hadiluwih, yang merupakan kampung terdekat dari warung penjual es kelapa muda itu.
Giyanto lebih lanjut mengatakan pihaknya telah memintai keterangan Podo serta beberapa saksi korban. Namun warga Dusun Jetak, Desa Hadiluwih, Sumberlawang, tersebut saat ini masih berstatus saksi. Menurut Giyanto, perkembangan pemeriksaan masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium terhadap es kelapa muda yang dijual Podo.
"Status Pak Podo masih saksi, kami tidak menahannya. Kami telah mengamankan sisa es kelapa muda dan sampel muntahan korban, yang selanjutnya akan dikirim ke Labfor di Semarang untuk mengetahui kemungkinan kandungan zat berbahaya dalam minuman tersebut," ujarnya.
(mbr/try)