Survei: Mayoritas Warga DKI Tak Yakin Banjir Bisa Selesai dalam 3 Tahun

Survei: Mayoritas Warga DKI Tak Yakin Banjir Bisa Selesai dalam 3 Tahun

- detikNews
Minggu, 27 Mei 2012 16:30 WIB
Jakarta - Selain macet, banjir adalah persoalan klasik di Jakarta. Menurut sebagian warga Ibukota, tidak ada perubahan yang berarti terkait masalah banjir yang kerap mendera Jakarta. Mayoritas warga DKI pun tidak yakin masalah banjir bisa selesai dalam 3 tahun.

Menurut survei yang digelar Indo Barometer pada 15-20 Mei 2012, sebanyak 45,2 persen warga Jakarta menyatakan masalah banjir tidak berubah. Sedangkan 38,6 persen responden menyebut masalah banjir semakin berkurang.

"Sementara 11,8 persen responden menyebut banjir semakin bertambah. Dan 4,3 persen mengatakan tidak tahu," ujar Direktur Riset Indo Barometer, M Yusuf Kosim, dalam konferensi pers survei Indo Barometer soal banjir, macet, dan masalah jakarta lainnya di Restoran Warung Daun Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu (27/5/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut survei, sebanyak 44,5 persen warga Jakarta menyatakan penyebab banjir adalah buang sampah sembarangan. 23 Persen responden menyebut banjir terjadi karena kurang resapan air, 15,7 persen karena saluran air mampet, dan 6,6 persen karena penyempitan badan kali/sungai.

"5,9 Persen karena pembangunan tanpa resapan air, 1,8 persen karena banyak mal, dan 0,9 persen karena banjir kiriman," imbuh Yusuf.

Selain itu 40,7 persen warga menyatakan yang bertanggung jawab terhadap masalah banjir adalah seluruh warga DKI. 34,5 Persen responden menyebut pemerintah yang harus bertanggung jawab.Β 
"23,4 Persen menyebut gubernur dan 1,4 persen tidak tahu," ucap Yusuf.

"25,5 Persen publik yakin bahwa banjir dapat diselesaikan dalam waktu 3 tahun. Sedangkan 45,5 persen tidak yakin," imbuhnya.

Pengumpulan data dilakukan Indo Barometer pada 15-20 Mei 2012 di seluruh DKI Jakarta. Survei dilakukan kepada 440 responden. Margin of error adalah plus minus 4,8 persen. Tingkat kepercayaan survei adalah 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara tatap muka dengan mengunakan kuisioner.

(nvt/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads