Anak Penyu Dilepaskan Kembali di Pantai Samas
Senin, 16 Agu 2004 01:31 WIB
Yogyakarta - Sebanyak lima ekor Tukik (anak penyu) dari 50-an yang berhasil diselamatkan, Minggu (15/8/2004) dilepas kembali ke habitatnya di kawasan Pantai Samas Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pelepasan secara bertahap itu ditandai dengan dilepaskannya secara simbolis lima ekor anak Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea dari pinggir laut oleh 40 anak-anak dari playgrup 3 A (Asah, Asih dan Asuh) Pelangi Nusantara Samirono Baru Yogyakarta.Pada saat penyu berada dipinggir laut dan berjalan dengan pelan-pelan anak-anak dengan wajah gembira memberikan tepuk-tangan sambil berteriak penuh semangat. Masing-masing penyu itu sebelum dilepaskan sudah diberi nama oleh anak-anak secara berkelompok. Ada yang diberi nama Rio dan ada pula yang diberi nama Boy."Ayo boy, terus boy, terus sedikit lagi," teriak anak-anak ketika memberi semangat kepada anakan penyu saat dilepaskan dipinggir pantai. Ketika ombak datang menyapu bibir pantai, anakan penyu itu sempat terseret ke samping pental, namun dengan nalurinya kemudian berhasil menuju laut lepas.Saat anak penyu itu sudah hilang berenang ke laut, anak-anak itu langsung bertepuk tangan gembira. Sebelum dilakukan pelepasan, terlebih dilakukan sebuah diskusi ringan antara Rudjito Ketua Forum Konservasi Penyu Bantul di Pantai Samas Sanden Bantul dengan anak-anak bersama para pemandu dari Hijau - Gerakan Peduli Lingkungan (GPL), Pusat Penyelamatan Satwa Jogja (PPSJ), Bido's Volunteers Club dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta.Diskusi itu dilakukan di tempat yang sehari-harinya dipakai untuk Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang berdekatan dengan tempat penampungan Tukik sementara, setelah telur-telur penyu menetas di pasir sekitar Pantai Samas.Di tempat penampungan sementara itu terdapat 50-an tukik yang ditampung di kolam berukuran 2 x 1 meter. Dua kolam digunakan menampung tukik dan satu kolam untuk menampung seekor penyu yang masih proses rehabilitasi akibat terluka.Rudjito mengatakan mulai bulan Mei hingga Agustus kawasan Pantai Samas dan sekitarnya menjadi tempat bertelur penyu jenis penyu Lekan (Lepidochelys olivacea), penyu Hijau (Chelonia Mydas) dan penyu Belimbing (Deremochelys coriacea). Setiap penyu bisa bertelur antara 50 - 100 butir telur.Telur-telur penyu yang berhasil diselamatkan warga dari hewan dan pemburu penyu itu kemudian ditempatkan di sebuah lubang/sarang semi alami yang ditutup pasir hingga telur menetas. Setelah 50 - 50 hari telur penyu itu akan menetas dan setelah itu tukik (anak penyu kemudian ditampung di kolam sementara hingga kondisinya sehat saat dilepaskan. Tukik itu akan dilepas secara bertahap setelah kondisinya benar-benar siap dan sehat."Tukik-tukik itu kita tempatkan di kolam agar aman tidak dimakan hewanlain. Meski dari puluhan tukik yang menetas itu ada beberapa yang lahir cacat dan mati" kata Rudjito.Sementara itu koordinator GPL - Hijau Panji Kusumah mengatakan pihaknya sengaja melibatkan anak-anak dalam pelepasan penyu itu sebagai upaya menanamkan proses pembelajaran lingkungan hidup kepada anak di usia dini."Dengan acara Green is Fun ini kita mengajak anak-anak agar mampu berpartisipasi aktif pelestarian lingkungan," katanya.
(mar/)











































