Soal protokoler dan disiplin, Dubes Ahmad Rusdi adalah salah satu terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini. Dua kali terpilih dan dipercaya oleh dua presiden berbeda sebagai Kepala Rumahtangga Istana merupakan pengakuan dan prasasti tak terbantahkan.
Putera juragan batik Pekalongan yang sukses menggapai puncak karir sebagai top ambtenaar ini tak pernah ngantor terlambat. Bahkan dia biasa datang jauh lebih awal dari para stafnya. Dan soal ketelitian jangan ditanya. Dubes Rusdi mencermati semua sampai sedetil- detilnya, termasuk surat-surat, dan daya ingatnya kuat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wisma Duta kosong tidak apa-apa. Itu nanti bisa dicarikan solusinya. Saya dan ibu juga bisa menyesuaikan," tutur Rusdi, yang dididik di lingkungan keluarga santri dan sejak usia remaja sudah diajak berangkat haji oleh ayahnya, kepada detikcom, Kamis (20/10/2011).
Sekadar tahu, ayah Dubes Rusdi sebagai salah satu dari 6 juragan besar batik di Pekalongan biasa mengajak putera-puterinya menunaikan ibadah haji setiap tahunnya secara bergantian. Bahkan sang ayah saat masih usia kanak-kanak juga sudah diajak pergi haji oleh kakeknya. Ketika itu, masih di zaman kolonial Belanda, mereka berangkat dengan kapal laut.
Mengenai para stafnya, Dubes menilai bahwa bila mereka sudah mampu, memenuhi syarat, dan sudah menjadi suratan untuk berhaji sepatutnya untuk segera dilaksanakan. Tidak setiap umat Islam yang mampu dan berharta dapat menunaikan ibadah haji, karena berbagai sebab.
Lanjut Dubes, umur orang tidak ada yang tahu. Bahkan ada orang yang hidupnya berkecukupan, tidak kurang suatu apapun dan berkelebihan sampai meninggal dunia belum sempat menunaikan kewajiban untuk berhaji.
"Inilah yang sering menjadi sesalan bagi keluarga dan sahabatnya. Oleh sebab itu urusan para staf itu saya mudahkan demi niat suci mereka. Mereka ada niat, langsung saya izinkan," papar Dubes.
Dubes menambahkan, kebijakannya itu juga sebagai ungkapan rasa syukurnya bersama istri, Anita Rusdi, bahwa ada staf Wisma Duta KBRI Athena mendapat kesempatan untuk menunaikan ibadah haji.
"Setelah mereka bekerja di KBRI selama dua tahun, dapat menabung, akhirnya mampu memenuhi panggilan Illahi. Peluang langka ini harus benar-benar dimanfaatkan mengingat bila sudah kembali ke tanah air tentunya tidak mudah untuk mendapat kesempatan berhaji," terang Dubes.
Staf Dubes Rusdi yang akan pergi ibadah haji itu adalah Pak Tarso Madiki (jurumasak andalan Wisma Duta KBRI Athena), Rohyana Ahsan, Pariyah Ahsan (staf Rumah Tangga) dan Jossy Marchelli Sekretaris Pribadi Duta Besar RI. Mereka akan berangkat bersama staf KBRI lainnya.
Pak Tarso Madiki, asal Purwokerto, menyatakan rasa sangat bersyukur. "Alhamdulillah dapat berhaji, meskipun tidak dengan keluarga. Selama mengikuti penempatan bersama empat Duta Besar RI, saya tahun ini mendapat kesempatan untuk menunaikan ibadah haji," terang spesialis masakan otentik Indonesia ini.
Sementara Rohyana dan Pariyah Ahsan juga berpandangan bahwa kesempatan ini merupakan rahmat dan panggilan dari Tuhan Yang Maha Mengetahui, sehingga dirinya selama dua tahun bekerja di KBRI Athena dapat berhaji, yang menjadi cita-citanya sejak duduk pada bangku Madrasah di Lampung.
Sedangkan Jossy Marchelli yang masih bujangan mengganggap bahwa kesempatan haji pertama kali ini akan digunakan untuk beribadah semaksimal mungkin, yang sudah menjadi kewajiban bagi seorang muslim sehingga melalui haji dirinya dapat melihat kebesaran Tuhan.
"Insya Allah terkabul hajatnya dan akan menjadi haji mabrur," pungkas Dubes.
(es/es)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini