"Saya datang sebagai warga negara. Saya mau menjelaskan semuanya kepada KPK bahwa kasus penyuapan yang dilakukan dan terjadi, sama sekali tidak ada kaitannya dengan saya. Tidak pernah ada perintah dari saya," ujar Muhaimin di Gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (3/10/2011).
Muhaimin lagi-lagi menyatakan tidak ada pembicaraan langsung ataupun tidak langsung dengan pihak-pihak yang terlibat atas kasus itu. Bahkan, lanjut dia, kasus itu tidak ada kaitannya dengan Kemnakertrans.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya jadikan momentum ini untuk perbaikan, penataan dan penjagaan agar tidak terjadi hal-hal di lingkungan Kemenakertrans seperti yang sudah terjadi," tutur Muhaimin yang berbatik coklat ini.
Saat ditanya hal lainnya oleh wartawan, Muhaimin tidak menjawab. Dia langsung menaiki mobilnya CRV berplat nomor B 1736 RFT.
Saat diperiksa, Ketua Fraksi PKB Marwan Djafar, dan Staf Khusus Menakertrans Dita Indah Sari, serta Kahumas Kemenakertrans Suhartono, mendampingi Muhaimin.
Nama Muhaimin memang sering dikait-kaitkan terkait Kemnakertrans. Dalam surat penyidikan KPK, uang suap Rp 1,5 miliar ditujukan untuk Ketum PKB itu. Saat dikonfirmasi, Muhaimin dengan tegas membantah. Dia juga menolak dikaitkan dengan bekas staf asisten yang selama ini namanya sering disebut oleh tersangka.
Selain Muhaimin, dua pimpinan Banggar juga akan diperiksa. Mereka yakni Tamsil Linrung dan Olly Dondokambey. Keduanya akan diperiksa dalam kasus yang sama seperti Muhaimin. Menurut Johan, KPK sangat memerlukan keterangan dari dua orang tersebut.
KPK sebelumnya menangkap tangan Sekretaris Direktorat Jenderal Pembinaan, Pembangunan Kawasan Transmigrasi (Ditjen P2KT) I Nyoman Suisnaya, Kabag Program Evaluasi di Ditjen P2KT bernama Dadong Irbarelawan dan seorang pengusaha wanita bernama Dharnawati di beberapa tempat berbeda.
(nik/fay)