Bangsal Kepatihan tersebut berada di kompleks Pemprov DIY di Jalan Malioboro, Yogyakarta. Namun hingga kini, panitia belum mengetahui pasti kereta kencana apa yang akan ditumpangi kedua mempelai.
Sebelumnya, Kereta Yowiyat sudah dipilih untuk membawa pasangan tersebut. Namun menjelang beberapa minggu sebelum pernikahan, ada kereta kencana lain yang menjadi alternatif lain yakni Kereta Jetayu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kereta Kyai Jongwiyat dibuat di Belanda pada 1780. Dulunya, kereta yang serba terbuka alias tak ada atap penutup itu biasa dipakai raja untuk menyaksikan pacuan kuda. Mirip seperti kereta kuda yang dipakai saat pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton.
Kereta ini juga yang waktu itu digunakan untuk kirab saat pernikahan Putri Sulung Sultan, GKR Pembayun dan Kanjeng Panembahan Wironegoro. Mereka menikah pada 28 Mei 2002. Tidak seperti rencana pernikahan kali ini, pernikahan Pembayun saat itu seluruhnya digelar di Kompleks Istana.
Sementara itu satu kereta lain yang menjadi alternatif adalah kereta Kyai Jetayu. Berbeda dengan Kyai Jongwiyat, kereta yang satu ini serba tertutup. Jika Sultan memilih kereta ini, pasangan pengantin tidak akan terlihat jelas oleh rakyat yang ingin menonton.
Nama Kyai Jetayu diambil dari nama burung sejenis Garuda dalam legenda Ramayana. Kereta ini asli buatan Yogyakarta sekitar tahun 1925-1931. Kereta itu dirancang khusus oleh Sri Sultan Hemengku Buwono VIII.
Biasanya, Kereta Kyai Jatayu ditarik oleh 4 ekor kuda. Keunikan dari kereta ini adalah, tidak adanya kusir melainkan plaer yang duduk di atas salah seekor kuda.
(ken/vit)