"Semalam, sekitar pukul 22.00 WIB, saya dihubungi oleh pihak sekolah. Dia memberitahukan untuk sementara anak saya dinonaktifkan. Tetapi saya tidak tahu sampai kapan. Saya juga tidak ingin berdebat lewat telepon, saya hanya ingin meminta ada hitam di atas putih alasan dari sekolah dan sampai kapan anak saya dinonaktifkan," ujar ayah Sukma, Boeing Karnadi ketika dihubungi wartawan, Kamis (29/9/2011).
Boeing menambahkan sampai hari Selasa lalu, putranya bersekolah seperti biasa. Secara fisik lukanya juga sudah diobati. "Sebagai orangtua tentu menyesalkan ada tindakan seperti ini. Nanti saya akan datang ke sekolah untuk meminta hitam di atas putih," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Kepala Divisi Pendidikan SMPIT Insan Mubarak, Rosita Komala Dewi mengkonfirmasi penonaktifan sementara Sukma.
"Memang ada keputusan dari yayasan untuk sementara Sukma tidak dulu mengikuti kegiatan belajar mengajar sampai kndisi psikologisnya terjaga. Sampai Selasa 4 Oktober," ujar Rosita.
Alasan penonaktifan Sukma, adalah untuk menjaga psikologis dan menetralisir pemberitaan. "Ya untuk menjaga psikologis. Kita juga ingin menetralisir pemberitaan yang terjadi. Dan kita juga melihat kondisi anak-anak yang lain agar tidak tertekan dengan situasi yang terjadi saat ini," imbuhnya.
Hari ini, imbuh Rosita, pihak sekolah akan mengirimkan surat resmi pemberitahuan ini ke rumah orangtua Sukma karena sulitnya mengundang orang tua Sukman karena alasan sibuk bekerja.
"Kita menyayangkan sulitnya bertemu dengan orang tua. Kita sudah undang untuk ketemu tapi bapaknya bilang sibuk bekerja. Ya kita berharap komunikasi tidak hanya lewat telepon tapi secara langsung," tandas Rosita.
Sebelumnya diberitakan, orang tua Ade Sukma, Boeing Karnadi melaporkan Kholil ke polisi dengan tudingan pemukulan. Menurut Boeing, anaknya pingsan dan terluka hingga harus dijahit akibat dipukul gurunya itu. Kasus ini ditangani oleh Unit PPA Polres Metro Jakarta Barat.
(nwk/nvt)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini