"Waktu itu pada putaran kedua pilkada, Aa Diky mau mundur, karena merasa dibohongi, tapi Aa Diky memaafkan Kang Aceng (Bupati Garut-red), sehingga pencalonan terus dilanjutkan," ujar istri Diky Chandra, Rani Permata kepada wartawan, Minggu (11/9/2011).
Sebagai seorang istri, Rani tahu betul kesulitan yang dialami suaminya, termasuk persoalan yang dihadapi Diky Candra. Berapa bulan sebelum mengundurkan diri, Diky yang akrab dipanggil Aa ini lebih banyak termenung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mundurnya Diky Candra dari jabatannya bukan berarti tidak ada alasan jelas, meskipun sejauh ini Diky hanya mengakui kemunduran dirinya terkait ketidakmampuan untuk mengimbangi pola kepemimpinan Aceng HM Fikri selaku Bupati Garut.
"Saya tahu betul, perasaan Aa Diky, biar beliau yang sampaikan alasan mundur kepada publik," imbuh Rani.
Rani mengakui, sangat terpukul dengan mundurnya Diky Candra dari jabatannya. Akan tetapi dirinya selalu mendukung apa yang dilakukan Diky, karena dia percaya keputusan tersebut merupakan keputusan terbaik.
"Keputusan itu bukan tanpa sebab, yang jelas saya dan keluarga pasti mendukung yang terbaik buat Aa Diky," tutur Rani.
(anw/anw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini