Minuman kaleng ilegal asal Malaysia lebih digandrungi warga Pekanbaru. Selain harganya lebih murah dari produk lokal, minuman asal luar negeri ini lebih banyak pilihan.
Untuk jenis minuman kaleng yang memiliki merek yang sama di Indonesia, harganya bisa lebih murah asal Malaysia. Malah selisih harganya bisa sampai Rp 15 ribu untuk satu krat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau menjelang lebaran seperti ini, malah kadang stok kita habis untuk merek tertentu," kata Along.
Menurutnya, toko di kawasan Pasar Bawah ini selain menyediakan untuk perorangan, dia juga bekerja sama dengan instansi pemerintah. Biasanya instansi pemerintah atau swasta untuk satu kantor bisa memborong lebih dari 500 krat minuman kaleng.
Seorang warga Chairul Siregar seorang pengusaha kelapa sawit, misalnya, lebaran ini saja dia memborong 250 krat minuman kaleng. Mimuman sebanyak itu katanya, untuk dibagikan ke keluarganya serta berbagai dengan karyawannya.
"Di Riau ini sudah menjadi tradisi salah satu buah tangan untuk berlebaran adalah minuman kaleng. Jadi ya ikutin saja tradisi ini. Saban tahun saya belanja minuman kaleng ini," katanya saat membeli minuman itu di Pasar Bawah.
Banjirnya minuman kaleng ilegal asal Malaysia ini tidak hanya di Pekanbaru saja. Namun sejumlah kota lainnya di Riau juga mengalami hal yang sama.
(cha/mad)