SBY: Revitalisasi Pancasila Melalui Keteladanan, Jangan Membuat Ketakutan

SBY: Revitalisasi Pancasila Melalui Keteladanan, Jangan Membuat Ketakutan

- detikNews
Rabu, 01 Jun 2011 12:41 WIB
Jakarta - Sebagai dasar negara yang final, Pancasila adalah doktrin bersifat hidup dan terbuka. Seolah hilangnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa pasca era reformasi harus ditindaklanjuti dengan melakukan revitalisasi Pancasila. Bagaimana aksi revitalisasi Pancasila secara efektif dan produktif untuk menjawab perkembangan zaman?

"Kita mau revitalisasi Pancasila dapat diterima masyarakat dan tidak menimbulkan ketakutan. Melalui cara-cara edukasi, sosialisasi, persuasi dan keteladanan," kata Presiden SBY dalam pidatonya pada puncak peringatan Hari Pancasila di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (1/6/2011). Sebelum SBY, Habibie dan Megawati telah berpidato lebih dulu.

Untuk keperluan merancang aksi revitalisasi Pancasila, Presiden SBY telah meminta BPS melakukan survei mengenai apa pandangan masyarakat terkini terhadap Pancasila. Survei telah pula dilaksanakan BPS pada 27-29 Mei 2011 terhadap hampir 13 ribu orang responden yang tersebar di 181 kabupaten/kota di 33 provinsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil survei yang penting, 79,26 persen responden menilai Pancasila harus dipertahankan. Sebanyak 89 persen responden menyebut penyebab tawuran pelajar, konflik antar kelompok dan agama adalah akibat kurangnya pemahaman nilai-nilai Pancasila," sambung SBY.

Maka responden bersepakat perlu agar dilakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila. Aksi revitalisasi ini harus dilakukan melalui pendidikan (39%), contoh perbuatan para pejabat pemerintahan dan legislatif mulai dari tingkat pusat sampai daerah (19%), tokoh masyarakat dan agama (14%), penataran (13%), sosialisasi di media massa (12%) dan ceramah keagamaan (10%).

Sementara pihak yang dinilai paling tepat menjadi penggerak aksi revitalisasi Pancasila adalah guru dan dosen (43%), tokoh masyarakat dan agama (22%) dan badan khusus yang dibentuk pemerintah seperti BP7 (20%). Sementara 3% responden menyebut para elit politik juga harus turut memotori gerakan revitalisasi Pancasila.


(lh/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads