Muhammad Syarif, Terduga Pelaku Bom Dikenal Jarang Gaul & Suka Marah

Muhammad Syarif, Terduga Pelaku Bom Dikenal Jarang Gaul & Suka Marah

- detikNews
Sabtu, 16 Apr 2011 14:05 WIB
Jakarta - Pelaku bom bunuh diri di Masjid Ad-Zikra di lingkungan Mapolresta Cirebon, Jawa Barat, diduga Muhammad Syarif, jarang bergaul dengan tetangga sekitar. Ia kerap marah-marah kepada orangtuanya.

"Si Syarif itu jarang pulang, berangkat pagi pulang malam. Jarang bergaul dengan tetangga," kata tetangga Syarif, Enjoh, di sekitar kediaman orangtua Syarif diΒ  Gang Rara Kuning II RT 3 RW 6 nomor 55, Petratean, Kecamatan Pekalipan, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (16/4/2011). Rumah itu terletak di sebelah sekolah Al Huda, Cirebon.

Menurut dia, Syarif suka marah-marah apabila melihat sang ibunda, Ratu Srimulat, tidak mengenakan jilbab atau kerudung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia juga marah kalau orang rumah sering nonton TV. Dia sering ngancam aku putus atau aku jual saja," ujar Enjoh.

Enjoh mengatakan, Syarif lebih suka beribadah di musala di kawasan Kebon Pring. "Dia jarang salat di Musala Al Huda," kata Enjoh.

Ketua RT 3, Ending, mengaku kurang kenal dengan Syarif. "Saya tidak terlalu kenal, dia jarang bergaul sama warga di sini. Dia berangkat pagi pulang malam," kata Ending.

Pengamatan detikcom, kediaman orang tua Syarif sepi. Rumah sederhana itu terletak di perkampungan padat. Rumah bercat merah jambu dan pintu pagar warna coklat itu tampak tertutup. Lampu di teras dibiarkan menyala. Tidak ada penghuni yang beraktivitas.

Ledakan di aksi bom bunuh diri di Masjid Ad-Zikra yang berada di lingkungan Mapolres Cirebon Kota terjadi pukul 12.15 WIB saat imam mengucapkan takbir (takbiratul ikhram) di awal salat Jumat.

Ledakan berasal dari seorang pria berpakaian hitam di barisan dekat para pejabat Polresta. Diduga ledakan merupakan bom bunuh diri. Sejumlah korban terkena serpihan bom berupa paku. Tak hanya Kapolresta, Kasat Lantas Polres Cirebon dan imam salat Jumat pun menjadi korban.

(aan/ken)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads