Prabukusumo Mundur, Partai Demokrat Dinilai Akan Melemah di Yogya

Prabukusumo Mundur, Partai Demokrat Dinilai Akan Melemah di Yogya

- detikNews
Jumat, 10 Des 2010 06:53 WIB
Jakarta - Mundurnya Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo dari Partai Demokrat (PD) dinilai akan berdampak pada melemahnya performa Partai Demokrat di Yogyakarta. PD akan kehilangan figur yang kuat untuk memecah suara lawan politiknya di Yogyakarta.

"Saya kira keputusan Prabukusumo memilih mundur dari kepengurusan Partai
Demokrat akan melemahkan performa Partai Demokrat di DIY dan juga akan berimplikasi secara elektoral," ujar peneliti Charta Politika Arya Fernandes kepada detikcom, Kamis (9/12/2010)

Menurut Arya, implikasi elektoral itu akan mempengaruhi performa elektoral PD pada 2014 mendatang. Pasalnya, Demokrat kehilangan Prabukusumo yang dapat menjadi magnet elektoral Demokrat di Yogyakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada pemilu 2009 lalu, Demokrat berhasil mendapat suara yang bagus di Yogyakarta. Padahal sebelumnya, daerah ini adalah basis dan lumbung suara dari PDI Perjuangan dan PAN. Pada pemilu 2004, PDI Perjuangan mendapat suara sekitar 26,1% dan PAN (17,8%). Pada 209, suara PDI Perjuangan anjlok ke angka 15,7% dan PAN 13,9%. Sementara, suara Demokrat naik dari 5,6% (2004) ke angka 18,7% (2009)," papar Arya.

Arya menambahkan, dengan mundurnya Prabukusumo, Demokrat kehilangan figur yang kuat untuk memecah suara PDIP, PAN, dan Golkar yang secara tradisional menguasai Yogya.

Selain itu menurut Arya, performa Demokrat secara institusi juga akan melemah, karena dengan mundurnya Prabukusumo, Demokrat kehilangan figur yang dipandang masyarakat Yogya sebagai representasi dari kesultanan Yogya.

"Saya kira, Demokrat akan kesulitan mencari pengganti Prabukusumo yang dipandang sebagai bagian dari Istana. Bagaimanapun, untuk dapat survive di Yogya, Demokrat harus mendapat legitimasi politik dari Keraton Yogya. Dan bila itu hilang, Demokrat dikhawatirkan akan kehilangan "kaki" di Yogya," tandas Arya.

(mpr/her)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads