Atas perbedaan ini, Muhammadiyah mempersilakan umat Islam untuk merayakan Idul Adha sesuai keyakinannya. Muhammadiyah juga berharap pemerintah mengizinkan menggunakan fasilitas pemerintah untuk salat Id pada 16 November.
"Umat Islam berdasarkan pada keyakinannya masing-masing dipersilakan mengikuti apa yang menjadi keyakinannya," ujar salah seorang ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat dihubungi detikcom, Senin (8/11/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perbedaan itu saling dihargai dan dihormati. Tidak perlu menjadi hal yang membuat perpecahan. Ini biasa dalam beberapa satu atau dua tahun sering berbeda. Masyarakat saya rasa sudah arif untuk memilih," ujarnya.
Haedar berharap pemerintah juga menghargai perbedaan perayaan Idul Adha tersebut. Salah satunya dengan memperbolehkan tempat-tempat milik negara digunakan untuk salat Id pada 16 November.
"(Muhammadiyah berharap) Diberi keikhlasan lapangan milik pemerintah bisa dipakai tanggal 16. Jangan dibilang nggak bisa dipakai untuk tanggal ini. Padahal besoknya nggak dipakai. Jadi bisa mengayomi dan menghargai juga," pintanya.
PP Muhammadiyah sudah mengadakan pertemuan sebanyak 3 kali mencari titik temu atas perbedaan Idul Adha dengan ormas terbesar di Indonesia, PBNU. "Kami mencari titik temu antara sistem hisab dan rukyat. Itu kan proses terus. Kita kan masih di sana-sini ada perbedaan. Ke depan semoga bisa mendapatkan titik temunya," harap Haedar.
Menurut kamus Wikipedia, hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriyah. Cara ini antara lain dipakai oleh Muhammadiyah sehingga sejak pertengahan tahun ini, ormas ini telah menetapkan kapan Idul Adha jatuh.
Sedangkan rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang tampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi). Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Rukyat dilakukan setelah matahari terbenam. Cara ini dipakai antara lain oleh PBNU.
(gus/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini