Bahkan, batang hidung perempuan tersebut sepertinya ditelan bumi, kemanakan dia? Tentunya siapa yang tidak terkejut ketika ada sosok perempuan yang tak dikenal menyodori sejumlah uang. Lebih terkejut lagi, jumlah yang disodorkan tersebut bukan dalam jumlah yang tidak sedikit.
Gambaran tersebut yang kiranya dialami Aryo (28), pedagang seprei di lantai dasar Pasar Senen ini tiba-tiba bak ketiban rejeki nomplok beberapa hari menjelang bulan puasa.
Ketika dirinya tengah menunggu calon pembeli, tiba-tiba saja sosok perempuan menawarinya uang. Jumlahnya, bisa dibilang sebanding dengan omzet penjualan barang daganganya sehari.
Namun, uang tersebut hanya singgah sementara di tangannya. Rekan rekannya sesama pedagang langsung mengimbau dirinya untuk segera mengembalikan uang tersebut, karena khawatir terjadi sesuatu terhadap dirinya. Apalagi uang tersebut entah didapat dari mana.
"Pas dikasih tahu temen-temen takut ada apa-apa, saya langsung kembalikan saja, lagian juga orangnya enggak kenal," ujar laki-laki berperawakan kurus ini saat berbincang dengan detikcom, Minggu (22/8/2010).
Sosok perempuan antah berantah itu pun tak hanya singgah di lantai dasar, pedagang nasi di lantai 3, Leni, pun sempat menyaksikan kejadian serupa yang dialami Aryo.
"Saya enggak tahu kalau di sini ada yang terima, yang jelas dia bawa duit kayaknya banyak banget, gepokan seratus ribuan," tuturnya.
Pengusaha Bordir di lantai 2, Nia (39), menuturkan jika perempuan tersebut khusus membagikan uang kepada kaum Adam. "Yang mau dikasih kebanyakan laki-laki, kalau perempuan kayaknya enggak dikasih," kata Nia.
Rumor beredar, jika perempuan tersebut merupakan putri dari 'saudagar' Tanah Abang. Mendengar rumor tersebut, sebagian pedagang memandang lumrah jika perempuan tersebut 'nyawer' duit di kerumunan pedagang.
Dibalik aksi bagi-bagi uang kepada orang-orang di Pasar Senen, terdapat cerita unik mengenai kebiasaan si perempuan.
"Kalau laki-laki yang dia kasih uang, orang itu harus mau dicium keteknya," kata Syamsul, seorang pedagang pakaian bekas di Pasar Senen.
Dari beberapa sumber yang ditelusuri, rata-rata diantara mereka menolak uang pemberian perempuan. Alasannya satu suara, mereka ogah menerima apes dari uang yang dikhawatirkan hasil dari pesugihan.
Pertengahan puasa tiba, perempuan tersebut tak kembali mendatangi Pasar Senen. Kemana perginya? Hingga kini tetap masih menjadi misteri.
(ahy/ndr)