Hal itu akan dilakukan SBY sebagai perwakilan Indonesia di Oslo Planet and Forest Conference dalam lawatan SBY ke Norwegia pada 25-28 Mei 2010.
Insentif itu sebagai bagian dari mekanisme Reducing Emission from Deforestation and Degradation (REDD) plus yang dibahas dalam konferensi itu. REDD plusΒ merupakan pengaturan di mana negara yang menjaga hutannya akan diberi kompensasi.
"SBY yang ditunjuk sebagai co-chairman dalam konferensi itu akan memfasilitasi kemitraan sukarela antara negara maju dan berkembang. Khususnya negara yang punya hutan hujan tropis. Jumlah REDD yang kita harapkan akan meningkat dari USD 4 miliar akan meningkat ke USD 5 miliar," ujar juru bicara Presiden, Dino Patti Djalal dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jl Veteran, Senin(24/5/2010).
Besaran insentif USD 4 miliar itu berasal dari 54 negara yang sebelumnya bertemu dalam International Conference of the Major Forest Basins di Paris pada 11 Maret 2010 lalu. Dan diharapkanΒ pada konferensi di Oslo pada 26 Mei nanti, besarannya bisa meningkat menjadi USD 5 miliar.
"USD 4-5 miliar ini untuk seluruhnya, secara global. Ini grant ya, Indonesia
mendapat berapa dan modelnya seperti apa nanti diumumkan tanggal 26," ujar Dino.
Selain menghadiri konferensi, SBY juga akan mengadakan pertemuan bilateral dengan PM Norwegia Jens Stoltenberg. Mereka akan menandatangani letter of intent (LoI) mengenai kerjasama di bidang kehutanan.
SBY rencananya dijadwalkan terbang ke Oslo, Norwegia, Selasa 25 Mei 2010 pukul 19.00 WIB dari Bandara Halim Perdanakusuma.
(nwk/mpr)