"Ini kan modus lama, pada berlagak nggak tahu. Problem modus perpajakan sudah berakar di Ditjen pajak," kata Fahri sebelum rapat internal Komisi III DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (7/4/2010).
Fahri mengaku kecewa dengan sikap Dirjen Pajak yang seolah terkejut dengan kasus Gayus. Menurutnya, setiap ulah bawahan tentu diketahui atasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fahri pun mencontohkan apabila ada perusahaan yang mencoba menawar. "Misalnya harusnya sepuluh miliar, udah Pak saya lima miliar saja. Kan gampang soal angka-angka saja," papar Fahri.
Apalagi, menurut Fahri, Ditjen Pajak sangat tertutup. "Sama dengan BI, itu sangat ekslusif tertutup, tetapi pengawasannya tidak ada, yang terjadi ya kong kalikong," keluhnya. (van/amd)