Dikhawatirkan Angka Putus Sekolah Meningkat karena UAN

Dikhawatirkan Angka Putus Sekolah Meningkat karena UAN

- detikNews
Kamis, 29 Apr 2004 17:13 WIB
Bandung - Tidak meratanya kualitas pendidikan di Tanah Air sementara soal ujian akhirnya disamaratakan secara nasional, dikhawatirkan justru akan meningkatkan angka putus sekolah. Hal ini mengingat ditaksir siswa yang tidak lulus Ujian Akhir Nasional (UAN) pada tahun ini saja sekitar 50%, utamanya di Jawa Barat (Jabar).Uus Kuswandi, Ketua Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Indonesia Kota Bandung (khusus sekolah swasta), menyatakan jika UAN dipaksakan, dikhawatirkan angka putus sekolah alias drop out di Jawa Barat meningkat. Masalahnya, papar Uus, umumnya siswa yang bersekolah di swasta berasal dari kelompok masyarakat yang penghasilannya rendah."Kebanyakan orang tuanya berpikir anaknya akan selesai sekolahnya tahun ini, kalau tidak lulus, apa mereka akan mampu membiayai anaknya mengulang lagi 1 tahun?" katanya.Pernyataan Uus disampaikan dalam dengar pendapat dengan DPRD Jabar di Bandung, Kamis (29/4/2004). Hadir dalam dengar pendapat itu kalangan guru dan penyelenggara pendidikan negeri dan swasta.Uus Kuswandi juga menambahkan, dari 124 jumlah SMU di Kota Bandung hanya 26 SMU yang statusnya negeri. "Kita sama-sama tahu SMU yang kualitasnya tinggi dan terendah berasal dari swasta," katanya.Perwakilan dari Persatuan Guru dan Dosen Swasta Republik Indonesia Kota Bandung, Sumantri, dalam kesempatan itu menyatakan, dalam try out UAN dengan kisi-kisi bahan ujian yang diperoleh dari Diknas, hasilnya jauh dari kata memuaskan. Dari 111 siswa, hanya 3 orang yang hasilnya di atas nilai 5 dan setengahnya memperoleh nilai kurang dari 4. "Kalau UAN dipaksakan, diperkirakan 50% siswa tidak lulus. Kami tidak bisa serta mereta membangun gedung baru untuk menampung siswa yang tidak lulus," kata Sumantri.Sumantri mengakui bahwa penghasilan terbesar pihak yayasan dari siswa baru yang nantinya terpaksa jumlahnya harus berkurang karena keterbatasan jumlah kelas. "Yayasan akan collaps jika UAN tetap dipaksakan," kata Sumantri.Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Indonesia (APIDI) Kota Bandung juga telah melihat hasil try-out yang diselenggarakan sekolah swasta. "Umumnya 60% siswa sekolah swasta hasil try-outnya di bawah UAN," katanya. Hasil try-out UAN inilah, menurut Uus, yang membuat pihaknya khawatir akan bertambahnya angka putus sekolah di Jawa Barat."Dari awal masalah yang dihadapi oleh sekolah swasta adalah rendahnya kualitas SDM," kata Uus.Sekjen Forum Aksi Guru Indonesia Iwan Hernawan memprediksi puluhan ribu siswa miskin tidak akan lulus karena tidak mendapatkan pelayanan yang maksimal dari sekolahnya, tidak punya fasilitas belajar yang memadai dan tidak mampu mengikuti bimbingan belajar.Sedangkan siswa sekolah negeri favorit di perkotaan berada di sisi sebaliknya. "Bangsa Indonesia tidak akan bangkit sepanjang kebijakan pemerintah belum berpihak pada masyarakat miskin," kata Iwan. Setuju, Pak! (nrl/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads