"Kasus Babe ini layak dianggap sebagai kasus cerita kejahatan yang paling mengerikan di Indonesia, the most scariest crime story," kata Adrianus saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (1/2/2010).
"Kalau dibilang paling banyak (jumlah yang dibunuh), masih kecil dibandingkan dukun AS yang mengaku membunuh puluhan orang, tapi yang ketahuan jasadnya hanya 6," imbuh Adrianus.
Kasus ini meminta Polri untuk menjaga konsistensi dari segi sumber daya manusia (SDM). Karena menurut Adrianus, masih banyak lagi kasus serupa yang mungkin saja kembali terjadi. "Polri dituntut seberapa jauh bisa membuat suatu keajegan dari segi resources," imbuhnya.
Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi mengatakan, dalam kasus Babe, anak jalanan menjadi target utama karena memang paling mudah memperdaya mereka.
"Pada dasarnya Babe diindikasikan kelainan kejiwaan, paedofil, homoseks, mengalami kekerasan masa kecil yang dihina sebagai anak bodoh. Dia cenderung memilih anak jalanan karena memang paling mudah," papar Kak Seto.
Kak Seto menjelaskan, anak jalanan mengalami potensi kekerasan seksual yang sangat tinggi, terutama jumlahnya setiap tahun kian meningkat.
"Komnas PA mencatat di Jakarta ada 40-50 ribu dari 300 ribu anak jalanan di Indonesia. Ini terus mengalami kenaikan seiring dengan kemiskinan," tambahnya.
(anw/iy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini