Bandung - Anda yang berminat menimba ilmu di ITB, inilah cara masuk ke kampus Ganesha itu selain menggunakan pola penerimaan Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Selain SPMB ini, ITB melaksanakan Ujian Saringan Masuk ITB Terpadu (USM-ITB Terpadu). Syaratnya, selain memiliki kemampuan potensi, bakat dan minat, harus menyediakan sumbangan dana minimal Rp 45 juta dan Rp 60 untuk Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM).Menurut Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Dr Ir Adang Surahman kepada pers di Bandung, Jumat (23/4/2004), sistem USM-ITB Terpadu ini meliputi jalur Penelusuran Minat, Bakat dan Potensi (PMBP) untuk hampir semua jurusan yang ada di ITB, jalur ujian masuk Fakultas Seni Rupa dan Desain UMFSRD) dan ujian masuk Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM).Bagi pengikut jalur PMBP ini, sumbangan minimalnya Rp 45 juta. Sedangkan jalur SBM Rp 60 juta. Sementara jalur UMFSRD sumbangannya ditentukan sesuai dengan kemampuan. Untuk memperingan sumbangan itu, ITB memberikan kemudahan pembayaran dengan cara mencicil antara 6 hingga 12 bulan."Bahkan kami sedang menjajagi kerja sama dengan perbankan, untuk memberikan fasilitas kredit uang sumbangan itu," papar Dr Adang. Dengan cara itu, nantinya, orangtua atau wali mahasiswa bisa mengajukan permohonan kredit ke bank, sehingga urusan berikutnya menjadi persoalan mereka dengan perbankan.Untuk jalur PMBP, ujian saringan yang akan dilakukan meliputi tes bakat skolastik, bahasa Inggris, matematika dasar, dan psikotes. Sedangkan bagi yang berminat mengambil jurusan Teknik Arsitektur, maka mau tidak mau harus mengikuti tes kemampuan menggambar.Sumbangan pendidikan sebesar itu menurut Adang dimaksudkan untuk menjaring mahasiswa dengan kemampuan otak dan finansial yang mencukupi, sehingga bisa terjadi subsidi silang. Pasalnya, sesuai dengan perhitungan kasar saja biaya pendidikan di kampus ini mencapai Rp 18 juta per tahun per mahasiswa. "Kalau satu mahasiswa selesai dalam waktu 4 tahun saja, berarti sebetulnya perlu biaya Rp 72 juta," tambahnya.Untuk jalur PMBP ini, ITB mengalokasikan jatah untuk sekitar 500 mahasiwa. Tahun lalu, dengan alokasi yang sama ternyata hanya bisa dijaring sekitar 200 mahasiswa saja. Tahun ajaran 2004 ini, ITB berencana menerima sekitar 2.100 orang mahasiswa baru.Selain pola PMBP ini, ITB pun memberikan kesempatan kepada bibit-bibit terbaik dari daerah untuk belajar di ITB dengan pola kemitraan. "Mereka yang terbaik, bisa dikirimkan untuk belajar ke ITB dengan biaya dari Pemda setempat. Untuk memberikan kesempatan yang fair, maka berkas pendaftarannya harus dilampiri berita acara pemilihan putra terbaik itu," tegasnya. Dari jalur ini, ITB berharap bisa mendapatkan sekitar 100 orang mahasiwa. Untuk menghindari kemungkinan calon mahasiswa melakukan spekulasi berkaitan dengan pola penerimaan USM-ITB Terpadu dengan sistem SPMB itu, maka ITB memberlakukan sistem pendaftaran ulang bagi calon yang diterima bertepatan waktunya dengan pelaksanan ujian SPMB. "Jadi, kalau mau masuk ITB tidak akan bisa mengikuti ujian SPMB. Kalau ikut SPMB, maka haknya sebagai calon mahasiswa dengan sistem PMBP itu otomatis gugur," paparnya.Pola USM-ITB Terpadu itu menurut Dr Adang adalah usaha untuk menjaring bibit-bibit mahasiswa ITB yang mempunyai potensi dan prestasi. Sedangkan sistem SPMB selama ini relatif menguji pengetahuan calon mahasiswa. "Sejauh ini, hasil yang diperoleh ITB dari kedua sistem ini cukup baik," paparnya lagi.Sedangkan SMB yang baru dibuka ITB pada tahun ini merupakan program baru di bidang manajemen dan bisnis. Sebagai satu program yang baru dibuka, pihak ITB juga masih membicarakan dengan Dirjen Pendidikan Tinggi soal gelar yang akan diberikan nanti.Bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut soal pendaftaran itu, bisa melihat langsung ke http://www.itb.ac.id/spotlight/usm2004/web/.
(zal/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini