Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta bantuan Polda Metro Jaya untuk menyelidiki kasus serangan hacker ke jaringan komputer sistem teknologi informasi (TI) KPU. Tim TI KPU sendiri sudah punya gambaran jelas siapa hacker yang menerobos situs tabulasi nasional pemilu."Kami meminta bantuan pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini. Gambar jelas ke arah siapa pelakunya sudah mulai diketahui. Tapi untuk sementara selama proses penyelidikan belum kami ungkapkan dulu," kata Ketua Tim Ahli TI KPU Achiar Oemri.Achiar, yang ditemui wartawan usai bertemu dengan petugas dari Polda Metro Jaya di ruang VIP Pusat Tabulasi Nasional Pemilu 2004 di Hotel Borobudur, Jl. Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (18/4/2004), menyatakan serangan hacker pada sistem TI KPU tidak akan mempengaruhi data perolehan suara yang masuk dari PPK ke data center KPU."Data yang dari kecamatan dalam keadaan baik. Proses yang ditampilkan juga tidak perubahan. Tadi malam data-data yang dari kecamatan tetap masuk ke data center dan terus ter-update," jelas Achiar.Achiar juga belum mau menyebutkan apakah pelakunya orang dalam atau orang luar. Namun dirinya tidak membantah kalau si pelaku adalah seorang yang mengerti seluk beluk sistem TI KPU. "Pihak TI semaksimal mungkin akan meningkat pengamanan terhadap sistem TI KPU dan meminimalkan kemungkinan adanya gangguan hacker kembali,"Selanjutnya Achiar menambahkan, Tim TI KPU telah menerapkan lapisan security yang cukup ampuh dari website KPU hingga data center. Sehingga sulit bagi hacker untuk menembus sistem tersebut. Dan kalau pun tembus maka hanya akan mengganggu website-nya saja tanpa mengganggu cata center. "Masalah ini juga tidak akan mempengaruhi penutupan pusat tabulasi nasional pemilu yang rencananya akan dilaksakan besok pukul 19.00 WIB," demikian Achiar Oemri.
(gtp/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini