Laode: 50 Persen Calon Menteri Tak Sesuai Kompetensi

Laode: 50 Persen Calon Menteri Tak Sesuai Kompetensi

- detikNews
Senin, 19 Okt 2009 15:18 WIB
Jakarta - Belum lagi dilantik, calon menteri kabinet SBY mendatang sudah menuai kritik. Menurut Wakil Ketua DPD Laode Ida, hampir 50 persen calon menteri yang kemungkinan besar terpilih tidak sesuai kompetensi.

"Hampir 50 persen yang mengisi pos menteri tidak sesuai kompetensinya," kata Laode usai acara diskusi di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Senin (19/10/2009).

Laode pun menyebut beberapa calon menteri yang menurutnya ditempatkan tidak sesuai kompetensi.

"Yang pertama Hatta Rajasa tidak sesuai dengan posisi yang ditempati. Kedua Agung Laksono, tidak memiliki jiwa manajerial. Sudi Silalahi sudah terlalu tua. Patrialis akbar menurut saya tidak tepat karena masih banyak ahli hukum dan HAM lainnya. Darwin Zahedi, siapa dia? Belum jelas track recordnya," papar Laode.

Ia pun mengkritisi diplotnya Muhaimin Iskandar menjadi Menakertrans. Menurutnya, Ketua Umum PKB ini kurang mumpuni menjabat posisi Menakertrans.

"Muhaimin Iskandar, ini posisi vital dia kan Menakertrans. Ini kan harus dipegang oleh orang yang bisa bahasa Inggris, dan Muhaimin tidak bisa bahasa Inggris," katanya sambil geleng-geleng kepala.

"Djoko Kirmanto, sering sakit-sakitan seharusnya ia sudah pensiun. Tifatul Sembiring, dia hanya lulusan S1, dia nggak ahli. Zulkifli Hasan, menurut saya menteri kehutanan seharusnya bukan dari parpol. Helmi Faisal, salah dia di kementrian PPDT. Kementerian itu harus orang yang kuat. Di Indonesia timur menunggu gebrakan dari kementrian ini," ucapnya.

Sementara itu mantan Jubir Kepresidenan Adhie Massardhie menilai audisi menteri yang dilakukan SBY tidak jelas. Adanya proses audisi, katanya, tetap saja tidak membuahkan transparansi.

"Padahal rakyat perlu tahu yang dipilih itu seperti apa, itu hak demokrasi," kata Adhie.

(lrn/iy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads