Pidato Terakhir, JK Minta Golkar Jadi Partai Oposisi

Munas VIII Partai Golkar

Pidato Terakhir, JK Minta Golkar Jadi Partai Oposisi

- detikNews
Senin, 05 Okt 2009 23:13 WIB
Pekanbaru - Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) menyampaikan permintaan terakhirnya kepada para peserta Munas agar menjadikan Golkar sebagai partai oposisi. Karena untuk menjadi bermanfaat bagi masyarakat tidak harus memposisikan Golkar sebagai partai peminta-minta.

"Parpol selalu punya 2 pilihan. Memegang kekuasaan atau mengontrol kekuasan. Tidak ada pilihan lain. Tidak ada pilihan ketiga. Memang Golkar tidak biasa di luar kekuasaan. Tapi Golakr lebih tidak terbiasa lagi meminta-minta kekuasaan," kata JK.

JK menyampaikan hal itu dalam sambutannya yang disambut tepuk tangan meriah hadirin saat membuka Munas Golkar di Hotel Labersa, Pekanbaru, Riau, Senin (5/10/2009).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut JK, kekuasaan adalah suatu yang diinginkan oleh semua kekuatan partai politik termasuk Golkar. Karena itu, jika sudah tidak bisa lagi berkuasa secara penuh, Golkar harus siap beroposisi sebagai pengontrol kekuasaan.

"Kekuasaan sendiri adalah hal yang baik. Apabila kita ingin maju dengan program kita, harus memegang kekuasaan. Tapi bila tidak, maka kita harus mengontrol kekuasaan. Dan hanyalah dengan cara itu akan tercapai sistem demokrasi yang baik, check and balances," paparnya.

JK meminta semua kader Golkar tidak malu atas kekalahannya di Pemilu dan Pilpres 2009 lalu. Hal itu harus dijadikan evaluasi bersama untuk menyongsong kemenangan dan kejayaan Partai Golkar di masa mendatang.

"Nomor satu (pemenang pemilu) kita harus tegak, kepala tegak. Dengan nomor dua pun, kita harus kepala tegak. Hanya dengan cara begitu kita akan dapat nomor satu lagi," paparnya.

JK lantas mengulas alasan Golkar sering berganti nomor urut dalam setiap pemilu. "Kenapa kita sering nomor 1, 2, 1 lagi, 2 lagi? Bukan karena besarnya kantor kita. Bukan karena ramainya Munas," paparnya.

"Ada 3 hal orang pilih partai. Ialah partai itu bermanfaat untuk bangsanya,
masalah internal partai, masalah eksternal partai dan performance daripada
partai itu," pungkasnya.
(yid/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads