Menurut cerita Arina kepada Tim Pengacara Muslim (TPM), suaminya sering pergi untuk mengajar. Waktu pergi suaminya pun tidak tentu.
"Suaminya katanya memang sering pergi sampai ke Sulawesi kadang sampai berbulan-bulan," kata anggota TPM Ahmad Michdan kepada detikcom, Rabu (22/7/2009).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi katanya kalau mengajar pindah-pindah, jadi nggak diizinkan ikut," kata Michdan.
Selain itu, Arina juga tidak pernah menemukan suaminya membawa barang-barang yang mencurigakan seperti bom atau senjata api. Karena itu, Arina mengaku syok ketika suaminya disebut sebagai gembong teroris paling dicari, Noordin M Top.
"Dia nggak tahu Noordin M Top, makanya dia kaget pas dibilang kalau suaminya Noordin M Top," kata Michdan.
Berita mengejutkan itu diterima Arina sekitar 3 minggu yang lalu. Saat itu, rumahnya di Cilacap didatangi polisi. Beberapa barangnya juga diambil.
Setelah peristiwa itu, Arina pergi ke Jakarta untuk menemui TPM. "Dia baru ketemu saya dua minggu yang lalu. Dia ketakutan dan minta perlindungan," kata Michdan.
(ken/iy)