Anak kedua korban, Achmad Sutrisno atau Aad terlihat tidak kuasa menahan emosi usai pelaku memperagakan aksi membunuh ibunya di rumahnya di Blok B1 Interkota, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (17/4/2009).
"Wooooi!" teriak Aad dengan sangat keras sambil mengepalkan tangannya ke atas dengan wajah geram menahan amarah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Aad dibekap polisi dari belakang,"Sudah Dik, cukup Dik".
Tak hanya Aad, warga pun menumpahkan geramnya pada tersangka pembunuhan Hanny tersebut. "Dasar gila! Gila!!," teriak warga.
Dalam rekonstruksi yang dipimpin Kanit Reskrim Polsek Cengkareng Iptu Khoiri itu, sekitar 50 adegan diperagakan.
Dalam rekonstruksi tersebut terlihat Hendi sangat tenang dan tidak ada beban rasa takut saat pelaku menghabisi Hanny. Terlihat adegan dari pelaku masuk kemudian mengintip korban tidur, memukul kepala korban, kemudian memotret kemaluan korban hingga menyetubuhi usai memotret.
Ketenangan Hendi juga terlihat saat ia sempat-sempatnya mandi usai membunuh, kemudian membuang sarung tangan plastik di kamar mandi. Setelah itu Hendi masih juga sempat menghabiskan segelas kopi panas yang ia bikin sendiri.
Selama aksi brutal tersebut, rekan Hendi, Rahmatullah, menunggu dalam salah satu ruang di rumah itu. Setelah selesai, baru keduanya kabur melalui Stasiun Rawa Buaya yang berjarak 500 meter dari tempat kejadian perkara.
Dari Stasiun Rawa Buaya keduanya menuju Stasiun Angke untuk bersembunyi di tempat Rahmatullah. Di rumah tersebut keduanya membagi harta rampokan yang berupa HP, perhiasan, dan juga sejumlah uang.
(nwk/iy)