Teroris yang juga membajak pesawat kepresidenan di bandara tersebut mengaku memasang bom di sejumlah sudut bandara. Jika tuntutannya tidak dipenuhi, 'teroris yang berjumlah 9 orang itu mengancam akan meledakkan bom itu dan membunuh para sandera mereka.
Di tengah berlangsungnya negosiasi, panglima TNI menunjuk Den Bravo untuk melaksanakan operasi. Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) pun kemudian memerintahkan Dankorpaskhas untuk menyiapkan pasukan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pukul 10.45 WIB, setelah negosiasi gagal, tim Akssus Den Bravo yang berjumlah tiga unit melakukan infiltrasi ke bandara dengan terjun free fall, Fast Trope, dan jalur darat.
Satu unit Den Bravo yang melalui jalur darat melakukan infiltrasi dengan senyap untuk menguasai air traffic control (ATC) bandara. Sementara dua unit lainnya melakukan serangan mendadak ke VIP room dan pesawat yang dibajak. Di dalam pesawat itu terdapat rombongan presiden dan awak pesawat.
Unit Den Bravo yang menyerbu ke VIP Room diterjunkan dari helikopter superpuma di halaman bandara. Sementara satu unit yang membebaskan sandera di pesawat kepresidenan "Kencana Airlines" didaratkan dengan dua pesawat Hercules.
Sementara itu, puluhan pasukan Brimob bersenjata lengkap tampak siaga di sekitar bandara. Tim gegana dan petugas medis juga sudah berada di lokasi. Sejak adanya serangan teroris tersebut, bandara telah ditutup.
(irw/nrl)