"Sekarang dalam 3 sampai 4 hari masih dilakukan proses pengujian produk-produk tersebut oleh BPOM. Produk kita aman, susu yang kita pakai bukan dari China," kata Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Franky Sibarani.
"Intinya produk yang berlogo ML (diproduksi luar negeri) itu yang bermasalah, yang MD (produk dalam negeri) aman," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Franky, yang penting sekarang ini masyarakat jangan terlalu was-was. Masih banyak cara ditempuh untuk menghindari membeli barang yang berbahaya,
salah satunya dengan memperhatikan kode MD.
"Kalau dari pengujian hasilnya baik, bisa dilepas lagi ke pasar tapi bisa juga produk sekarang yang diuji masuk dalm produk yang ditahan. Saya menjamin semua
produk MD aman," ujarnya meyakinkan.
Franky menegaskan, yang perlu menjadi perhatian konsumen sekarang ini adalah produk makanan yang mengandung unsur susu yang diproduksi di China
dengan kode ML. Sedangkan untuk produk sejenis yang dibuat di Indonesia aman untuk dikonsumsi karena bahan bakunya dari negara lain di luar China.
"Dari BPOM produk yang dilarang, produk yang menggunakan bahan baku dari China dan diprodukdi di China kodenya ML mengandung susu. Yang tidak mengandung susu tidak masalah, jangan menebak-nebak," jelasnya.
Dikatakan Franky, selama ini produsen makanan dan minuman selalu mengacu kepada UU Pangan yang mengharuskan setiap produsen memproduksi dari bahan baku
yang aman.
Mengenai adanya kemungkinan rembesan produk sejenis yang dicurigai tercemar melamin asal Singapura, ia mengatakan hal itu bisa saja terjadi namun akan
sulit karena barang-barang tersebut akan masuk sebagai barang ilegal.
"Pokoknya kita fokus pada penjelasan BPOM kalau Singapura kasih warning 12 produk, BPOM 13 produk. Artinya produk tersebut baru dimungkinkan masuk dan
belum tentu ada di Indonesia, kalaupun masuk ilegal, masuk lewat Singpura atau Batam," katanya. (hen/ken)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini