Putri Gus Dur: Masyarakat Nggak Usah Baper Bawa Agama ke Politik

Putri Gus Dur: Masyarakat Nggak Usah Baper Bawa Agama ke Politik

Zunita Putri - detikNews
Sabtu, 29 Des 2018 15:33 WIB
Inayah Wahid (Zunita Putri/detikcom)
Jakarta - Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Inayah Wulandari Wahid, berpesan kepada masyarakat Indonesia untuk Pemilu 2019. Dia menyarankan agar masyarakat memisahkan urusan politik dengan agama.

"Buat semuanya saja, yang pertama saya mau bilang, kita ini mau pemilu milih presiden, pilih wakil rakyat, pilih DPD. Bukan lagi milih Nabi, bukan lagi milih imam, bukan lagi milih Tuhan. Jadi nggak usah 'baper' bawa agama dalam politik. Jadi politik, politik saja, kita ngomongin negara, kok," ujar Inayah di Hotel Discovery Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (29/12/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia meminta pasangan capres-cawapres dan para caleg mengedepankan program. Dia menilai pemilu itu berbicara mengenai politik, bukan agama, jadi tidak perlu dicampur.

"Ya iyalah (bicara program), orang ini bukan urusan agama. Ini kan politik. Ketika kita ngomongin politik, kita ngomongin kebangsaan, kenegaraan. Kita ngomongin fungsi-fungsi negara," katanya.

"Jadi kita ini lagi milih perangkat negara, jadi nggak usah bawa-bawa agama, karena nggak ada hubungannya," sambungnya.

Dia juga menyoroti banyaknya orang di media sosial yang berantem karena berbeda pendapat dalam menjagokan calon pemimpinnya. Menurutnya, hal itu tidak diperlukan.



"Jadi suruh calonnya untuk membuktikan bahwa dia oke untuk dipilih. Jangan kita suruh buktikan kepada mereka, tiap hari kita berantem, untuk yang selama ini pakai agama, pakai isu identitas, bertanggung jawab," tegasnya.

Bertanggung jawab maksudnya para calon pemimpin diminta menunjukkan program kepada masyarakat bahwa pemimpin tersebut layak memimpin negara, bukan pemimpin yang memecah belah rakyatnya.

"Ya jangan pakai yang gitu lagi, karena dampaknya bisa buruk, masyarakat bisa terpisah-pisah, bisa terkotak-kotakkan. Nggak pantas banget kita menghadapi efek kayak begitu, hanya untuk pertarungan lima tahun sekali," pungkasnya. (zap/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads