Pembimbing Ibadah Akan Dampingi Jemaah Haji Sakit

Pembimbing Ibadah Akan Dampingi Jemaah Haji Sakit

Fajar Pratama - detikNews
Selasa, 24 Jul 2018 19:52 WIB
Seksi Bimbingan Ibadah dan dokter berbincang dengan jemaah yang masih dirawat di KKHI Madinah pada 2017/Foto: Triono Wahyu Sudibyo-detikcom
Mekah - Jemaah haji dari Indonesia yang sakit selama di Arab Saudi tidak hanya akan 'ditangani' secara medis. Jemaah juga akan mendapatkan dukungan moral dari pembimbing jemaah haji.

Sebanyak 19 konsultan ibadah melayani jamaah haji tahun ini. Jumlah itu lebih banyak dari tahun sebelumnya. Khusus untuk tahun ini, konsultan ibadah disebar ke sektor-sektor untuk memudahkan jamaah beribadah.

Konsultan Ibadah Seksi Bimbingan Ibadah Daker Makkah Aswadi Suhada mengatakan, jamaah sakit membutuhkan dorongan agar mereka memaksimalkan ibadah selama di Tanah Suci. Motivasi untuk terus berjuang dan berdoa merupakan aspek penting.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tugas pembimbing ibadah adalah memotivasi dan membangkitkan semangat mereka untuk bermunajat kepada Allah," kata Aswadi di kantornya, wilayah Syisyah, Makkah, Selasa (24/7/2018).

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan tim khusus pembimbing ibadah untuk jamaah sakit. Mereka akan ditempatkan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) baik di Makkah maupun Madinah. Pembimbing jamaah sakit untuk daerah kerja Makkah, ada empat orang yang ditugaskan membimbing ibadah jamaah di KKIH.

Aswadi mengatakan, saat jemaah sakit dalam kondisi terbaring, mereka kerap merintih sehingga lupa harus melaksanakan shalat. Namun, jika diberitahukan mereka berada di Tanah Suci, tempat yang afdhal untuk beribadah, pahala berlimpah di sini, semangat mereka bangkit. Energi positif mereka keluar mengurangi sakit yang mereka rasakan.

"Mereka menjadi semangat beribadah. Ada yang langsung berdiri mengambil wudhu. Ada pula yang bertayammum. Kemudian shalat berdasarkan kemampuannya," ujar Aswadi.



"Konsultan ibadah biasanya memberitahukan, mereka sudah bersusah payah ke Tanah Suci untuk berhaji. Biasanya jamaah sakit akan menyadari, mereka harus memenuhi rukun haji, di antaranya adalah wukuf di Arafah dan melontar jumrah aqabah," sambung Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel ini.

Aswadi mengatakan dia pernah mendapati jamaah yang sudah sakit parah, tapi begitu bersemangat untuk berwukuf. Kesadaran keagamaan yang tertanam di dalam diri mereka begitu kuat sehingga mengalahkan sakit yang diderita.

"Luar biasa," katanya. (fjp/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads