Sekjen PPP Jenguk Anwar Ibrahim, Bahas Politik Islam RI-Malaysia

Jakarta - Sekjen PPP Arsul Sani menjenguk politikus ternama Malaysia Anwar Ibrahim di RS Universitas Malaya, Malaysia. Selain silaturahmi, keduanya sempat membahas politik Islam.

"Silaturahmi saja. Tentu tukar pandangan tentang politik Islam di kedua negara," kata Arsul lewat pesan singkat, Minggu (1/7/2018).

Baca juga: Amien Didorong Nyapres, PPP: Elektabilitasnya Cukup?

Pertemuan keduanya itu berlangsung pada Sabtu (30/6) lalu. Arsul mengaku juga ditemani pengurus PPP cabang Malaysia. Dalam kunjungannya ke Malaysia, Arsul juga sempat bertemu Menteri Pertahanan Malaysia yang juga Presiden Partai Amanah Negara Tuan Haji Mohammad.

"Selain ketemu Datuk Anwar, saya juga ketemu Tuan Haji Mohammad Sabu, Presiden Partai Amanah Negara yang sekarang menjabat Menteri Pertahanan. Kepada keduanya pertama tentu kami mengucapkan selamat kepada Koalisi Pakatan Harapan yang sekarang memerintah di mana Partai Keadilan Rakyat yang dipimpin Datuk Anwar dan Partai Amanah Negara yang dipimpin Moh. Sabu menjadi anggota koalisi," urainya.

Baca juga: Anwar Ibrahim: Kemenangan Erdogan Jadi Kemenangan Dunia Islam

Arsul mengatakan dalam pertemuannya dengan Anwar dia sempat membahas soal kebijakan Indonesia-Malaysia. Keduanya menyoroti kebijakan perlindungan buruh migran.

"Kedua, kami mendiskusikan secara umum tentang ada-tidaknya perubahan kebijakan dalam hubungan Indonesia-Malaysia. Khususnya terkait TKI di Malaysia dimana PPP berharap pemerintahan baru Malaysia bisa memberikan perlindungan yang lebih baik dan menurunkan semacam pungutan atau pajak yang dikenakan terhadap TKI yang dirasakan masih cukup tinggi," harapnya.

Dia menambahkan dalam pertemuan dengan Mohammad Sabu, anggota komisi III itu sempat membahas kerja sama militer di Selat Malaka. Tak hanya itu, PPP juga mendapat mandat agar berperan serta menangkal paham agama yang radikal.

"Ketiga, dengan Moh. Sabu yang menjadi Menhan baru PPP juga berharap kerja sama pengamanan Selat Malaka dapat ditingkatkan. Secara khusus, Menhan Sabu juga meminta PPP sebagai partai Islam untuk ikut aktif mencegah meluasnya paham-paham keagamaan radikal yang memecah belah masyarakat di kedua negara bahkan mengancam keutuhan negara," tutupnya. (ams/gbr)