Ingin Gabung Kota Palembang, Warga Geruduk Kantor Gubernur

Palembang - Ribuan masyarakat Tegal Binangun geruduk kantor Gubernur Sumsel. Kedatangannya menolak wilayah yang sudah puluhan tahun masuk wilayah Kabupaten Banyuasin dan tetap ingin menjadi warga Kota Palembang.

Massa menolak peresmian kantor Kelurahan Jakabaring Selatan di Tegal Binangun, Kabupaten Banyuasin oleh Bupati Banyuasin Supriyono pada Rabu (15/11) lalu. Di mana hampir 100 persen warga mengaku memiliki identitas Kota Palembang.

Massa datang membawa 3 keranda mayat sebagai bentuk matinya demokrasi untuk menentukan tempat tinggal mereka. Selain itu, keranda dinilai sebagai perjuangan bawa hidup dan mati mereka akan tetap berada di wilayah Kota Palembang.

Dalam orasinya, Koordinator Lapangan Yuli Kurniawan juga mengklaim selama ini tidak ada pembangunan yang dilakukan oleh kabupaten penghasil beras terbesar di Sumsel ini. Baik pembangunan infrastruktur maupun fasilitas pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.

"Dari lahir kami tinggal di wilayah Palembang, sampai saat ini kami tetap masyarakat Palembang. Tidak ada hak Banyuasin untuk mengklaim tempat tinggal kami sebagai wilayah mereka, semua pembangunan di sini dilakukan oleh kota Palembang bukan Banyuasin," terang Yuli saat orasi di halaman Kantor Gubernur Sumsel Jalan A Rivai Palembang, Senin (27/11/2017).

Tidak hanya itu, Yuli juga mengaku masyarakat menolak keberadaan lurah usai diresmikan karena selama ini tidak diperhatikan. Termasuk saat pemilihan kepala daerah, masyarakat banyak yang lebih mengikuti pilkada di Kota Palembang sesuai identitas mereka.

"Kami minta Gubernur untuk mengambil keputusan hari ini, bahwa kami adalah masyarakat Kota Palembang bukan Banyuasin. Jika itu tidak diberikan keputusan, kami akan bertahan di halaman kantor gubernur ini, jangan biarkan rakyat mendertita dan coba lihatlah kami warga Tegal Binangun," sambungnya.

Sampai saat ini, aksi semakin memanas karena belum ada pejabat di Sumatera Selatan yang menemui massa. (asp/asp)