Cara pengaduan pun diganti oleh Djarot. Ahok, yang lebih dari setahun menerapkan aduan warga dengan satu antrean, kini diubah menjadi sistem 'cluster'.
Perubahan tersebut diterima dengan baik oleh warga. Meski kecewa tak ada lagi Ahok, warga tetap senang bisa bertemu dengan Djarot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Haryati mengaku datang karena mengantar tetangganya yang ingin mengadu soal rusun. Sudah 2 kali ke Balai Kota, dia merasakan ada perubahan semasa Ahok menjabat gubernur dengan Djarot yang kini menjabat Plt gubernur.
"Saya sudah dua kali (ke Balai Kota), dulu juga nanya rusun. Kalau sama Pak Ahok kan suka buru-buru dan ramai, sekarang jadi lebih nggak ramai terus dilayani sendiri-sendiri," ucap Haryati.
Baca juga: Aduan Sistem 'Cluster', Pemprov DKI: Agar Tak Perlu Tunggu Gubernur
![]() |
"Pokoknya kita nggak cemas, masih ada Pak Djarot, saya lihat dia juga sangat sabar ya," tuturnya.
Hingga pukul 09.00 WIB, warga yang ingin berfoto bersama pun mulai kembali antre di depan pintu masuk menuju kantor gubernur. Setelah mengecek tiap cluster aduan warga, sesi foto bersama Djarot juga diubah, yaitu dilakukan di dalam ruang tunggu kantor gubernur, bukan di pendopo Balai Kota. (nth/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini