Kapolri: Kalau Penangkapan Teroris Rekayasa, Saya Siap Dicopot

Kapolri: Kalau Penangkapan Teroris Rekayasa, Saya Siap Dicopot

Bartanius Dony A. - detikNews
Jumat, 16 Des 2016 09:33 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian, menegaskan pengungkapan rencana teror dan penangkapan para terduga kelompok teroris merupakan hasil kerja Densus 88 Antiteror. Tak ada rekayasa dalam penanganan kasus terorisme.

"Kalau ada bukti bahwa ini rekayasa, tunjukkan buktinya itu dan kita akan lakukan tindakan tegas. Saya sendiri, kalau ini rekayasa saya siap dicopot," tegas Tito di Rupatama Mabes Polri, Jl. Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (16/12/2016).

Tito menyebut penangkapan terduga teroris dan pengungkapan kelompok jaringannya adalah hasil penyelidikan yang selama berbulan-bulan. Dia mengapresiasi kinerja Densus 88 Antiteror yang berhasil mencegah rencana bom bunuh diri di Istana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Baca juga: Polri Pamerkan Barang Bukti Bom Bekasi: Rice Cooker, Senjata hingga Peta)

"Kegiatan intelijen yang memonitor terus 24 jam. Kita beruntung ada kasus seperti ini kita gagalkan," imbuhnya.

Dia yakin masyarakat sudah cerdas mencerna informasi sehingga kabar-kabar miring atas kinerja pemberantasan terorisme tak diterima begitu saja.

"Masyarakat sudah sangat cerdas ya, apa yg ada tidak akan ditelan begitu saja. Kalau ada data, pelaku mengatakan ada rekayasa, fine, internal kita bila perlu saya pecat. Saya pun akan mengundurkan diri bila saya terlibat merekayasa," tegas Tito.

(Baca juga: Solikhin Terima Rp 5 Juta dari Bahrun Naim untuk Bom Bunuh Diri di Istana)

Densus 88 Antiteror sebelumnya menangkap sejumlah terduga teroris terkait rencana bom bunuh diri di depan Istana. Aksi yang direncanakan digelar pada hari Minggu (11/12) berhasil digagalkan Polri.

Mereka yang ditangkap terkait rencana bom ini adalah Agus Supriyadi, Nur Solikhin alias Abu Ghuron, Diyan Yulia Novi alias Ayatul Nissa, Suyanto alias Abu Iza alias Abu Daroini, Khafud Fathoni alias Toni, dan Wawan Prasetyawan alias Abu Umar bin Sakiman.





(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads