"Diyan berkomunikasi dengan Bahrun Naim dan menerima perintah untuk bunuh diri di Istana Negara pada tanggal 11 Desember 2016 saat serah terima piket Paspampres," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen (Pol) Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (15/12/2016).
Dalam jumpa pers, ditunjukkan juga barang bukti berupa bahan-bahan yang digunakan pelaku untuk membuat bom. Ada bahan kimia cair yang disita yakni gliserol dan nitrogliserin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() Rilis penangkapan terduga teroris terkait bom bekasi di Mabes Polri, Kamis (15/12/2016) |
Diperlihatkan juga dua senapan angin, pisau, mandau, celurit, tabung reaksi, bendera dan rice cooker.
Perwakilan Puslabfor dalam rilis menyebut, bahan kimia ini sangat sensitif dan berdaya ledak kuat. Bila terkena goncangan atau gesekan bisa langsung meledak.
Selain itu ada juga barang bukti berupa denah Jabodetabek dan denah Kota Depok, surat dari sang 'pengantin' kepada suaminya, sejumlah paku, hingga kepingan CD bertuliskan 'Deklarasi Jamaah Ansharut Tauhid'.
![]() Rilis penangkapan terduga teroris terkait bom bekasi di Mabes Polri, Kamis (15/12/2016) |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini