Nopa, seorang tukang parkir di restoran siap saji di Cikini mengatakan, pada bulan Maret lalu ada seorang perempuan yang menjadi korban hipnotis. Perempuan tersebut tampak bingung sebelum akhirnya menyadari bahwa uang di dompetnya telah raib.
"Nangis korbannya pas sadar. Kita juga bingung gimana mau nolonginnya. Namanya hipnotis kan susah nyari pelakunya," kata Nopa saat ditemui di Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Jumat (15/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Nopa juga sering mendengar ada korban hipnotis di sekitar bioskop Metropole (Megaria). Rata-rata korban perempuan. Barang-barang yang diambil biasanya uang dan ponsel.
"Di Megaria, biasanya korban lagi jalan, tahu-tahu ditepuk pundaknya. Ya sudah, habis itu nurut aja dan barang-barangnya hilang," kata Nopa.
Berdasar catatan detikcom, kasus hipnotis terbaru di kawasan ramai itu terjadi pada Kamis kemarin. Sera, seorang karyawati swasta yang hendak makan mi ayam di dekat Megaria didekati oleh pelaku. Dia tidak tahu apa yang terjadi kemudian, yang jelas dia tiba-tiba berada di restoran siap saji di Cikini. Dia baru sadar setelah disapa oleh pelayan yang melihatnya sedang bengong. Sera kehilangan uang di dompet dan dua ponsel. Penjahat menyisakan uang Rp 20 ribu yang ada di sakunya.
(Baca Juga: Pelaku Hipnotis Gentayangan, Ibu ini Jadi Korban dan Kerugian Rp 300 Juta)
Pada 29 Maret 2016, Dina Munthe menjadi korban hipnotis di sekitar sebuah RS swasta di Jl Raden Saleh. Tiba-tiba ada lelaki yang menanyakan alamat kepadanya. Setelah itu Dina bagaikan dicocok hidungnya sehingga dia menyerahkan asetnya senilai Rp 300 juta kepada kawanan bandit. Dia tersadar setelah ditinggalkan pelaku di restoran siap saji di Cikini.
(khf/nrl)