"Itu hanya simpati kemanusiaan saja karena awalnya atas belasungkawa. Setiap yang meninggal juga kami berikan santunan. Apakah salah rasa kemanusiaan kita?" kata Kadiv Humas Irjen Anton Charliyan saat menggelar jumpa pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/4/2016). Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapus Dokkes) Polri Brigjen Arthur Tampi juga hadir dalam kesempatan itu.
Ia juga mempertanyakan keputusan keluarga Siyono yang menolak santunan itu. "Kalau ditolak, kenapa enggak dari awal? Kenapa baru sekarang pas ada golongan tertentu yang pro teroris?" sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas sebelumnya mengatakan pihaknya masih menyimpan uang tersebut. Uang tersebut juga belum dibuka bungkusnya. Tim advokasi akan berdiskusi dahulu sebelum memutuskan langkah lebih lanjut soal uang itu.
Siyono bukanlah kader Muhammadiyah. Muhammadiyah mengadvokasi kasus Siyono dengan alasan kemanusiaan. (aan/nrl)