Ketua Komisi I DPR: Indonesia Mau Kembali ke Zaman Nabi Luth?

Ketua Komisi I DPR: Indonesia Mau Kembali ke Zaman Nabi Luth?

Ahmad Toriq - detikNews
Rabu, 10 Feb 2016 11:20 WIB
Foto: Screenshot stiker
Jakarta - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengkritik penyebaran stiker gay di aplikasi chatting LINE. Mahfudz mempertanyakan bagaimana stiker itu bisa lolos ke ruang internet Indonesia.

"Jargon revolusi mental harusnya menjadi visi pemerintah dalam menyikapi masalah LGBT. Lalu dengan kewenangannya lakukan langkah-langkah nyata dalam pencegahannya," kata Mahfudz kepada wartawan, Rabu (10/2/2016).

Politikus PKS itu mengatakan virus LGBT sudah sangat masif di kalangan generasi muda Indonesia. Perlu ada aksi pencegahan agar generasi muda Indonesia tak ikut-ikutan fenomena LGBT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah Rusia saja punya UU yang melarang perilaku LGBT termasuk perkawinan sesama jenis. Filipina lembaga pengawas penyiarannya melarang promosi LGBT di semua media penyiarannya. Penyebaran virus LGBT sangat masif di kalangan generasi muda Indonesia. Bahkan perilaku LGBT sering ditampilkan di media televisi. Media sosial sudah digunakan sebagai sarana promosi," ulasnya.

Mahfudz mengkritik akademisi-akademisi yang membela mati-matian LGBT. Dia khawatir fenomena LGBT ini akan membawa Indonesia pada kehancuran moral.

"Menjadi aneh jika misalnya ada tokoh akademisi yang justru membela mati-matian perilaku LGBT. Di kampus, bahkan seperti UI, gerakan eksistensi LGBT juga gencar. Apakah bangsa Indonesia ingin mengulangi sejarah bangsa Sodom di zaman Nabi Luth?" pungkasnya.

Dalam agama Islam, Nabi Luth adalah utusan Allah untuk negeri Sodom. Kaum negeri Sodom dikisahkan melakukan hubungan seksual sejenis. Kaum Sodom lalu diazab dengan hujan batu.

Salah satu stiker yang jadi sorotan dibuat oleh AMSTICKERS, judulnya "Love is Love". Stiker itu dijual di "Sticker Shop LINE", harganya 50 koin mata uang LINE.

Stiker itu menggambarkan dua orang pria yang mesra dalam berbagai ekspresi, berpelukan, cium pipi, hingga yang paling ekstrim cium bibir. Stiker ini ramai disebar di grup-grup chatting dan jadi pembahasan hangat.

LINE Indonesia yang dikonfirmasi soal ini menyatakan sedang berkoordinasi untuk menarik seluruh stiker LGBT dari pasar Indonesia. (tor/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads