Mak Okoy, Nenek 75 Tahun Memulung Kertas Bekas untuk Hidupi Seorang Cucu

Mak Okoy, Nenek 75 Tahun Memulung Kertas Bekas untuk Hidupi Seorang Cucu

Syahdan Alamsyah, - detikNews
Kamis, 05 Nov 2015 13:07 WIB
Foto: alamsyah
Sukabumi - Tak mau menyerah pada usia dan  tak mau merepotkan orang lain ada dalam diri Mak Okoy (75) seorang perempuan renta asal RT 04 RW 02 Kampung Cirendeu, Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak, Sukabumi, Jawa Barat. Hidup bersama sang cucu bernama Kulsum (13), Mak Okoy menghidupi dirinya dengan memulung kertas bekas.

Ketika disambangi detikcom sekitar pukul 11.45 WIB, Kamis (5/11/2015) Mak Okoy tengah memasak beras di dapur rumahnya yang sempit seraya menunggu kepulangan cucu kesayangannya.

"Gini aja hidup emak mah, setelah kepergian anak emak Wawa beberapa tahun silam Kulsum tinggal sama emak. Meski susah cari uang Mak gak mau kalau harus meminta-minta sama orang, malu kalau harus gitu," lirih Mak Okoy kepada detikcom.

Di usianya yang senja, Mak Okoy sebenarnya memiliki 3 cucu lainnya hasil pernikahan Wawa putri satu-satunya dengan Ata (52). Selepas putrinya meninggal, salah seorang cucunya yaitu Kulsum memilih tinggal dengan Mak Okoy sementara Ata menikah lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Emak juga pernah ditawarin tinggal bareng Ata menantu emak, tapi takut malah bikin repot. Makanya sekarang tinggal di sini ditemani Kulsum," lanjutnya.

Setiap hari Mak Okoy berjalan kaki mencari botol atau kertas bekas untuk dijual, ketika hasil memulungnya sudah banyak baru ia jual ke pengepul yang rutin datang tiap dua minggu sekali. "Kadang dapet 15 ribu, kadang 20 ribu 'kumaha lobana we' (gimana banyaknya aja) lumayan buat jajan cucu atau buat beli beras," imbuhnya.

Saat ini Mak Okoy tinggal di sebuah bangunan sempit berukuran 2,5 x 3 meter. Ruang tamu ia jadikan sekaligus ruang tidur bersama cucunya, sementara dapur hanya diberi batas dinding anyaman. Menurut sejumlah tetangga rumah tersebut dibangun diatas tanah Ata sang menantu, sementara bangunannya hasil patungan warga setempat.

Sementara itu, ketua RT 04 Ece Ajum mengaku malu dengan kondisi Mak Okoy yang memulung di usia senja dan tinggal di rumah yang sempit . Sebenarnya pihaknya pernah memfasilitasi Mak Okoy tinggal di rumah yang layak. Namun ia lebih memilih tinggal tak jauh dari rumah menantunya.

"Entah kenapa, dulu sempat dibangunkan rumah namun ia menolak tinggal di sana. Mungkin beliau ini nggak mau sendiri dan ingin dekat dengan cucunya. Untuk makan sehari-hari warga bergantian memberikan bantuan, kadang berupa beras atau makanan sudah jadi," terang Ajum.

Menurut Ajum, dirinya maupun masyarakat setempat sama sekali tidak mengacuhkan keberadaan Mak Okoy. "Kita bahu-membahu untuk perduli ke Mak Okoy, dengan sekemampuan kita. Karena mayoritas penduduk disinipun kebanyakan bekerja serabutan," tandasnya. (dha/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads