Hal ini diungkapkan Bagus saat bersaksi untuk terdakwa Anas Urbaningrum dalam sidang kasus Hambalang di Pengadilan Tipikor, Jaksel, Senin (30/6/2014). Anas bertanya siapa saja yang menerima bon dengan keterangan 'grand design gedung DPR'.
"Ada beberapa di BURT yang terima. Saya tidak tahu persis, mungkin di BAP saya ada. Ada saudara Pius. Sisanya saya lupa," ujar Bagus.
"Pius siapa?" tanya Anas memastikan.
"Pius Lustrilanang, wakil ketua BURT," jawab Bagus.
Anas lalu menanyakan siapa yang menjabat sebagai Ketua BURT saat itu? "Marzuki Alie," jawab Bagus.
Sebelumnya, Bagus menceritakan tentang ia yang dipanggil ke DPR untuk bertemu Marzuki Alie. Saat itu, Marzuki yang juga menjabat sebagai Ketua DPR meminta agar PT Adhi Karya mengalah dalam proyek grand design gedung DPR karena sudah menjadi jatah PT PP.
"Saya dipanggil ke DPR. Adhi Karya diminta untuk mengalah ke PT PP saja terkait grand design DPR. Marzuki Alie kan bagian dari PP. Marzuki pernah kerja di PP, artinya ada kedekatan," ucap Bagus.
Belum ada konfirmasi dari pihak Pius hingga saat ini.
(imk/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini