.webp)
8 penumpang di 2 kapal motor itu selamat, namun barang bawaannya berupa ikan hasil tangkapan dan sembilan bahan pokok (sembako) tidak terselamatkan.
Informasi yang dihimpun detiksurabaya.com, dari keluarga korban, Moh Hasan Basri (45) warga Desa/Kecamatan Sapeken, Sumenep mengatakan, tenggelamnya, Kapal Motor Warisan milik almarhum H Zainuddin mantan Kepala Desa Sapeken terjadi 5 hari lalu. Tapi, kabar itu diterima setelah beberapa ABk-nya pulang ke Sapeken, baru Senin sore (1/9/2008).
"Sejak keberangkatan ke Bali, Jumat (29/8/2008) PM yang dinahkodai Moh Bandrun (37), warga Desa Sapeken, tidak ada kontak dan keluarga besar menduga sudah tewas tenggelam. Sehingga, keluarga besarnya sempat menggelar tahlilan," ujar Hasan Basri dihubungi detiksurabaya.com, Senin (1/9/2008).
Ke-6 ABK PM Warisan yang terombang-ambing dilaut Jawa itu selamat dengan cara menumpang galon air. Hingga akhirnya bisa kembali ke Desa/Kecamatan Sapeken tanpa ada pertolongan dari nelayan lain.
Sedangkan kejadian yang menimpa Perahu Motor Fajar Bakti, terjadi 2 hari yang lalu saat kapal yang penuh muatan sembako dari pelabuhan Gili Manuk, Banyuwangi dengan tujuan Pulau Sapeken.
Kapal Motor milik H Moh Harun (41) warga Pulau Tanjung Geok, Kecamatan Sapeken, Sumenep itu berpenumpang 2 orang yakni nahkoda dan asistennya.
Menurut Hasan Basri, PM Fajar Bakti baru satu jam lepas dari pelabuhan Gili Manuk. Lalu, dihantam ombak besar yang mengakibatkan mesin kapal mati dan beberapa saat kemudian perahu terombang-ambing lalu kemudian tenggelam.
"Kedua ABK PM Fajar Bakti, ditolong oleh nelayan Bali dalam kondisi selamat dan hari ini baru sampai di Sapeken," tambah Hasan Basri.
(bdh/bdh)
