Gula Lokal Tak Laku, Petani Tebu Segel PG Pagotan

Gula Lokal Tak Laku, Petani Tebu Segel PG Pagotan

- detikNews
Sabtu, 30 Agu 2008 13:35 WIB
Madiun - Menumpuknya gula pasir lokal di 6 (PG) Pabrik Gula di PT Perkebunan Nusantara XI wilayah barat Jatim, membuat petani tebu geram. Para petani pun menyegel gudang gula pasir milik PG Pagotan yang berisi 16 ribu ton gula pasir.

Gula pasir tersebut menumpuk mulai bulan April 2008 lalu akibat maraknya peredaran gula impor ravinasi di pasaran yang harganya lebih murah dari pada gula pasir.

Ketua APTRI (Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia) dari PT Perkebunan Nusantara XI Wilayah barat Jatim, Sudiro kepada wartawan mengaku penyegelan ini bentuk protes ke pemerintah untuk menghentikan impor gula pasir ravinasi. Hal ini untuk menghindari petani tebu tak semakin terpuruk karena tebu menumpuk di pabrik.

"Kita harap pemerintah tahu dirilah nasib petani tebu. Jangan mengingkari janjinya sendiri," jelas Sudiro kepada wartawan saat menyegel gudang gula pasir di PG Pagotan Madiun, Sabtu (30/8/2008).

Sudiro menambahkan, wilayah PT Perkebunan Nusantara XI wilayah barat Jatim memiliki 6 ribu petani tebu. Jumlah itu tersebar di masing-masing pabrik gula dengan jumlah sekitar 1.000 petani tebu. Sehingga total gula pasir lokal yang menumpuk mencapai hampir 100 ribu ton.

Para petani juga mengancam akan membakar gula pasir ravinasi di pasaran jika pemerintah tidak segera bertindak. Enam Pabrik Gula di wilayah PT Perkebunan Nusantara XI Wilayah barat Jatim yakni 3 di Madiun yakni PG Rejo Agung, PG Pagotan, PG Kanigoro dan dua pabrik gula di Magetan PG Rejosari di Gorang-Gareng dan PG Purwodadi serta Sati di Ngawi PG Soedono. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.