Gelombang Laut Tinggi, Nelayan Cari Ikan dengan Alat Setrum

Gelombang Laut Tinggi, Nelayan Cari Ikan dengan Alat Setrum

- detikNews
Jumat, 22 Agu 2008 08:52 WIB
Sumenep - Gelombang laut yang tinggi dan sewaktu-waktu datang membuat nelayan tradisional di pesisir utara Kota Sumenep, Madura berpindah profesi.

Mereka yang biasanya mengayuh perahu di laut untuk mendapatkan ikan, kini berganti mencari ikan tawar di pertemuan antara air laut dengan air tawar (muara) dengan memakai alat setrum.

Peralatannya sangat sederhana. Bermodalkan accu yang digendong di belakang dan kabel dililitkan di sebuah alat sepanjang 1,5 meter (mirip pancing), para nelayan dengan mudah menyetrum ikan air tawar yang sedang berlarian.

Ikan yang tersentuh setrum pun tak berdaya. Lalu, muncul ke permukaan air. Sang nelayan dengan mudah menangkap dan memasukkan ke tempat ikan (warga setempat menyebutnya kereng).

Jenis ikan yang didapat yakni mujair dengan ukuran kecil. Selain untuk dikonsumsi, sebagian besar dijual. Dalam seharinya hanya mampu meraup rezeki antara Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu. Padahal, jika mencari ikan di laut selama 12 jam dalam cuaca normal, mampu meraup keuntungan hingga Rp 40 ribu.

Salah seorang nelayan tradisional, Muraup (42) warga Desa Badur, Kecamatan Batuputih, Sumenep mengaku terpaksa mencari ikan tawar di daerah muara karena cuaca di laut sering mengancam keselamatan jiwa. Apalagi, 3 hingga 5 hari ke depan diprediksi ombak kembali mengganas.

"Saya memilih pekerjaan yang lebih aman meski hasilnya tidak mencukupi kebutuhan keluarga," kata Muraup kepada detiksurabaya.com di pantai Desa Badur, Kecamatan Batuputih, Sumenep, Jumat (22/8/2008).

Pekerjaan baru Muraup itu dilakukan bersama puluhan nelayan lainnya. Dan hasil tangkapan ikan air tawarnya dijual pada pengepul. Dengan cara ini beban hidup mereka sedikit terbantu.

Hal serupa juga dikatakan, Mat Saleh (45). "Jika sudah memasuki musim angin timur seperti ini, kebanyakan nelayan mencari pekerjaan lain. Sebab, angin dan gelombang tinggi bisa datang sewaktu-waktu dan mengancam keselamatan jiwa," kata Mat Saleh.

Bahkan, kata dia, saat anaknya pulang sekolah juga terpaksa mencari ikan tawar untuk membantu meringankan beban hidup. "Sepulang sekolah anak saya juga mencari ikan tawar," ujar Mat Saleh yang mengaku anaknya duduk di SD kelas 5 ini.

Dia berharap, cuaca di laut cepat membaik dan hasil tangkapan ikan mampu menutupi kebutuhan sehari-harinya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.