Warga setempat, kantor ESDM serta wakil bupati Sumenep sendiri bahkan tidak mengetahui sejarah tentang keberadaan Blok Mandala 1 tersebut.
Dari pengamatan detiksurabaya.com, meski Blok Mandala 1 dikatakan sebagai sumur minyak tua peninggalan Belanda, namun di lokasi tidak terlihat adanya galian atau bekas sumur. Di lokasi hanya terdapat besi pipa yang tertancap ke tanah berdiameter 10 cm dengan ketinggian 1 meter.
Pipa yang berada di tengah ladang tembakau itu bertuliskan Mandala 1. Tidak ada pipa-pipa lain di sekitarnya. Keberadaan Blok Mandala 1 yang dikatakan sebagai bekas sumur minyak tua juga tidak ada pengaruh pada tanaman tembakau dan jagung milik warga. Pertumbuhan pertanian selama ini berlangsung normal.
Bagitu pula dengan puluhan sumur milik warga yang ada di sekitarnya, airnya jernih. Selain untuk tanaman tembakau, air sumur itu juga dikonsumsi warga setiap hari.
"Blok Mandala 1 ini tidak ada pengaruh sama pertanian, Mas! Hanya, khawatir kalau banyak sumur yang mengeluarkan minyak akan merusak pertanian sekitar," kata Ny Imaroh (39), salah seorang warga pada detiksurabaya.com, di lokasi pertanian yang berada di Blok Mandala 1, Dusun Karang, Desa Mandala, Sumenep, Kamis (21/8/2008).
Sementara, Wakil Bupati Sumenep Moch Dahlan,mengaku kesulitan untuk mendapatkan data lengkap tentang keberadaan Blok Mandala 1. Sehingga, saat ditemukannya sumur milik warga yang mengeluarkan premium, dia kesulitan untuk mencari data lengkap.
Apakah sumur premium milik warga di tengah ladang tembakau mempunyai kaitan dengan Blok Mandala 1 yang berjarak 500 meter dari tempat itu.
Untuk itu Moch Dahlan, meminta aparat untuk mengamankan lokasi tersebut. Dia khawatir, sumur minyak milik warga tersebut mengandung gas berbahaya dan sewaktu-waktu bisa terbakar. (bdh/bdh)