Batu TV, Bisnis Sekaligus Ajang Belajar

Semangat TV Lokal

Batu TV, Bisnis Sekaligus Ajang Belajar

- detikNews
Kamis, 21 Agu 2008 01:12 WIB
Batu - Dibalik carut mawutnya dunia penyiaran di Tanah Air tak menghalangi niat Batu TV untuk tetap eksis. Teve lokal di Kota Batu Jawa Timur ini tetap mengudara menyapa pemirsanya meski tertatih-tatih.

Meski orientasi bisnis, namun Batu TV juga ingin dijadikan sebagai kawah candradimuka para mahasiswa yang ingin belajar tentang dunia broadcast.

Dari 26 karyawannya, para awak Batu TV ini semuanya masih berstatus pelajar sekolah menengah kejuruan serta mahasiswa di Malang. "Semua yang di sini masih bersekolah, dan memang kita memberikan tempat bagi mereka untuk belajar," kata Andry Hoediono Direktur Batu TV ketika ditemui detiksurabaya.com, Rabu (20/8/2008).

Dia mengaku telah banyak 'mengantar' karyawan Batu TV yang diterima bekerja pada media lain termasuk televisi nasional atau trendnya disebut Televisi Jakarta. Hebatnya, mereka rata-rata mempunyai posisi serta pekerjaan yang lebih bagus dan strategis.

Untuk menggaji para karyawan itu, Andy mengaku mempunyai metode khusus yang dapat diberikan kepada semua krew maupun karyawan. Program itu adalah memberikan kesempatan kepada mereka untuk menggalang kerjasama penayangan acara dari narasumber dalam peliputan. Dari itu, setiap krew akan mendapatkan uang tips serta bonus dari peliputan tersebut.

"Uang operasional ada sendiri dan bonus sekitar 10-15% dapat diterima langsung," ujar Andry.

Ditambahkan, menggunakan krew sebagai ujung tombak memperoleh pemasukan. Maka, fungsi marketing bisa dimaksimalkan secara otomatis.

Program peliputan ini Batu TV mempunyai tarif khusus mengikuti durasi dari penanyangan acara. Disediakan durasi acara dari 30 menit sampai 2 jam. "Kisaran biaya antara 750 ribu sampai 1,5 juta," imbuh lelaki berkacamata ini.

Program seperti ini diakui oleh Andry dapat membawa Batu TV tetap bertahan menjadi televisi lokal pertama di Malang Raya. Selain program khusus itu, Batu TV juga menayangkan 15 program lain dalam jadwal tayang sejak pukul 07.00-21.00 setiap harinya.

Berebut Frekuensi

Batu TV sebuah televisi lokal berlokasi di Jalan TVRI, KOta Batu dapat terus eksis hingga 5 tahun berdiri. Dari persaingan kanal yang telah digunakan oleh televisi nasional serta lokal di Malang Raya.

Menurut Andry Hoediono, sesuai izin keluar dari Departemen Komunikasi dan Informatika Batu TV mendapatkan channel grup B di 48 frekuensi UHF di Tahun 2003 lalu.

Tapi, sisanya dari 36, 38, 40, 42, 44, 46, frekuensi UHF untuk Malang Raya telah digunakan oleh televisi nasional serta lokal. "Kalau begini bagaimana kita mau bersaing secara sehat," tegas Andry.

Andry menambahkan, kasus serupa juga terjadi di daerah lain termasuk Surabaya. Menurutnya, secara resmi tidak ada lagi kanal atau channel bagi televisi baru setelah Depkominfo mengeluarkan kanal dari 22 sampai 56 bagi wilayah Surabaya, Pasuruan, Lamongan, Gresik, Mojokerto, serta Bangkalan untuk grup A dan C sesuai peta frekuensi televisi wilayah Jawa Timur.

"Jelas habis semua jika mau menertibkan, kalau kita sudah punya kanal atau channel sendiri," imbuhnya.

Diakui, dalam mendapatkan izin siar secara resmi atas rekomendasi Depkominfo hingga kini masih sulit. Pihaknya sendiri baru saja melewati peninjauan kembali dari Depkominfo untuk melakukan verifikasi ulang.

Sebagai usaha penerimaan hak siar secara resmi Batu TV telah meminta berbagai rekomendasi surat resmi baik dari KPID Jawa Timur ataupun pemerintah daerah Kota Batu.

Andry membeberkan dia mendirikan Batu TV dengan modal Rp 300 juta untuk biaya pemancar sampai segala peralatan televisi di Tahun 2002 mengacu pada program otonomi daerah. Secara resmi Batu TV berdiri pada 16 Agustus 2003 lalu dengan kekuatan pemancar 20 ribu watt.

Untuk dapat bertahan hingga usia 5 tahun ini, pihaknya mengedepankan pelayanan masyarakat Malang Raya. Jika tidak melakukan program itu maka akan tertinggal dengan televisi nasional.

"Terus terang kita sulit untuk mendapat iklan, banyak memilih pada TV nasional. Sebagai jalan lain kita rangkul masyarakat," tuturnya. (gik/gik)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.