Tahun 2003 Malang TV Berangkat Tanpa Bekal Ilmu Broadcast

Semangat TV Lokal

Tahun 2003 Malang TV Berangkat Tanpa Bekal Ilmu Broadcast

- detikNews
Rabu, 20 Agu 2008 17:12 WIB
Malang - Berawal dengan awak sejumlah 10 orang, Malang TV memulai uji coba siaran tahun 2003 mulai pukul 15.00-22.00 WIB. Awalnya, stasiun dengan slogan 'Dari warga Malang untuk warga Malang' ini hanya menyiarkan lagu-lagu tanpa memiliki program siaran. Malang TV bersiaran dari stasiun radio KDS 8 Malang, Jl Raya Langsep Malang dengan radius siaran sekitar Kota Malang.

"Yang bekerja di sini tidak memiliki latar belakang pendidikan pertelevisian (broadcast). Sebagian besar baru lulus kuliah jurusan multimedia, hanya saya waktu itu yang memiliki pengalaman itupun siaran radio. Sebelumnya saya bersiaran di KDS 8, pemiliknya kan sama," jelas Direktur Malang TV, Sapto Pratolo saat ditemui detiksurabaya.com, Rabu (20/8/2008).
 
Selanjutnya, pegawai Malang TV mulai belajar siaran televisi dengan membaca buku soal siaran televisi dan melihat siaran televisi nasional.

Selama ini, Malang TV merekrut anak muda yang tertarik di dua pertelevisian. Mereka belajar secara otodidak, tidak ada praktisi pertelevisian yang dilibatkan. "Mereka juga belajar dari kesalahan yang mereka buat, mereka perbaiki sendiri," jelasnya.

Namun, siapa sangka kini Malang TV bersiaran mulai pukul 06.00 sampai 24.00 WIB dengan radius siaran se-Malang Raya (Kota/Kabupaten Malang, Kota Batu) dan mempekerjakan sekitar 70-an karyawan. Dari seluruh materi acara selama 18 jam, sekitar 14 jam berisi program produksi Malang TV sendiri, sisanya 4 jam menyiarkan produk program televisi nasional dari MNC.

Program yang disiarkan Malang TV, sebagian besar adalah aktivitas masyarakat di Malang. Seperti Warung Anda yang menyajikan liputan kuliner di Malang, BIntang Malang Raya yakni aksi panggung masyarakat Malang untuk saling unjuk kebolehan dalam bernyanyi, Sarindut (Campursari Dangdut) menampilkan kebolehan warga Malang dalam bermusik, warga Malang juga bisa saling sapa keluarga dan tetangganya.

Sebagian besar program di Malang TV melibatkan warga Malang untuk tampil di televisi. Seperti Malang TV Nonggo yang dua pembawa acaranya keliling Malang untuk menyapa masyarakat Malang. "Sebagai televisi lokal, kita mencoba mendekatkan diri kepada masyarakat. Kalau dulu, orang bermimpi kapan bisa tampil di televisi, sekarang bukan mimpi lagi," terangnya.

Siaran televisi tak lepas dari kehadiran iklan, sebab biaya operasional yang dikeluarkan cukup besar. Iklan yang ditampilkan di Malang TV sebagian besar berupa produk iklan nasional, yang kerap ditayangkan televisi nasional.

"Pemilik Malang TV, selain bisnis radio dan televisi juga memiliki rumah produksi dan biro iklan. Sehingga, sebagian iklan yang diproduksi untuk televisi nasional juga disiarkan di Malang TV. IKlan produk rela good dan so good produksi Malang TV," tuturnya.

Dengan tingginya biaya operasional stasiun televisi, kehadiran televisi lokal yang semakin banyak juga akan memperketat persaingan perebutan iklan. "Industri televisi itu padat modal dan padat SDM, hanya televisi yang memiliki iklan besar yag bisa bertahan. Semua ditentukan pasar dan pemirsanya," tukas dia yang mengaku sudah mengajukan perizinan ke KPID Jatim ini. (gik/gik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.