Harap Keselamatan & Rezeki, Warga Gelar Ritual Nyadar

Harap Keselamatan & Rezeki, Warga Gelar Ritual Nyadar

- detikNews
Sabtu, 16 Agu 2008 10:00 WIB
Sumenep - Ribuan warga dua desa menggelar ritual Nyadar atau tradisi selamatan yang dilakukan tiap tahun. Warga yang melakukan ritual yakni dari Desa Kebun Dadap Kecamatan Saronggi dan Desa Pinggir Papas Kecamatan Kalianget, Sumenep, Madura.

Tradisi Nyadar yang hanya ada di dua desa tersebut bertempat di Pesarean (makam) Rato Agung Penembahan di Desa Kebun Dadap, Kecamatan Saronggi, Sumenep, Sabtu (16/8/2008).

Di tempat itu, warga melakukan perbagai macam prosesi Nyadar selama 2 hari. Pada hari pertama, warga datang berbondong-bondong membawa kembang setaman dan butiran bedak.

Kembang dan bedak ditempatkan di Makam Rato Agung Penembahan sebagai bentuk penghormatan. Bahkan, butiran bedak, ada yang dicampur air putih lalu dioleskan di bagian dahi. Hal itu dipercaya akan menghilangkan semua malapetaka yang akan menimpa dan memudahkan rezeki serta mempercepat mendapatkan jodoh bagi muda-mudi.

Sebagian besar ribuan warga memilih bermalam. Bagi kaum ibu-ibu diharuskan memasak segala macam masakan dengan ikan laut berukuran besar di halaman Makam Rato. Masakan tersebut, keesokan harinya bakal dihidangkan bagi warga dua desa itu (warga setempat menyebut Kauman), tentunya setelah didoakan para sesepuh desa.

Masakan tersebut tidak disajikan dengan memakai barang yang mudah pecah. Melainkan memakai tempat besar dari anyaman bambu dan di cat merah. Aneka makanan lainnya, seperti rengginang ukuran besar juga disajikan.

Dalam prosesi Nyadar tersebut, ada 7 sesepuh desa setempat yang memakai blangkon dan memakai baju 1.000 warna. Para sesepuh desa ini bertindak sebagai pemimpin dalam pelaksanaan prosesi Nyadar dan membacakan doa bersama.

Dari pantauan detiksurabaya.com, warga yang datang berusaha mendapatkan semua jenis hidangan yang ada. Sebab dipercaya akan terhindar dari segala macam malapetaka dan mudah mencari rezeki. Akibatnya, aksi dorong pun tak dapat dihindari untuk merebut hidangan.

Salah seorang pengunjung, Erniwati (38) warga Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Sumenep mengaku menjadi kewajiban bagi dirinya untuk datang ke acara Nyadar yang digelar tiap tahun.

"Bagi saya wajib datang ke acara Nyadar ini, Mas! agar kelangsungan hidup dalam setahun ke depan berjalan mulus sesuai dengan petunjuk Allah," kata Erniwati kepada detiksurabaya.com di lokasi Nyadar, Sabtu (16/8/2008).

Sementara salah seorang sesepuh desa, Matdullah (71) warga Desa Kebun Dadap menjelaskan, tradisi Nyadar merupakan budaya nenek moyang yang dijaga kelestariaannya oleh warga. Hal itu sebagai bentuk syukur kepada yang kuasa serta mengingat pejuang masa lalu. Termasuk makam Rato Agung Penembahan yang dijadikan lokasi Nyadar.

"Semua prosesi Nyadar itu mempunyai makna tersendiri untuk mendapatkan keselamatan, berkah dan ampunan dari Allah," ujar Matdullah kepada detiksurabaya.com di lokasi Nyadar, Desa Kebun Dadap, Kecamatan Saronggi, Sumenep.

Dia menjelaskan, warga Desa Kebun Dadap dan Desa Karang Anyar mayoritas nelayan dan bertetangga. Sehingga memiliki tradisi Nyadar untuk keselamatan, baik pada dirinya, bangsa dan negara. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.